Liputan6.com, Jakarta Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin berkampanye keliling kampung di Surabaya. Dalam kampanyenya, dia menjanjikan bantuan langsung tunai atau stimulus sebesar Rp 1 juta per keluarga hingga pembangunan sebesar Rp 150 juta per RT jika dia terpilih jadi wali kota.
Saat bertemu dengan para ketua RT/RW, Machfud mengungkap, kondisi Kota Surabaya masih belum bisa dikatakan benar-benar maju meski memang sudah tampak banyak perkembangan yang terjadi.
Advertisement
"Perkembangan yang ada sekarang tidak cukup, sebab kemajuan yang terjadi tidak merata atau hanya terjadi di pusat kota," ujarnya.
Machfud Arifin mengaku, saat dirinya melakukan perjalanan menyusuri Kota Pahlawan, ternyata masih banyak aspek-aspek kehidupan masyarakat yang tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah. Salah satunya adalah minimnya kamar mandi yang ada di beberapa kampung.
“Bayangkan usia Surabaya 727 tahun, usia Indonesia 75 tahun, Surabaya kok gini-gini amat kondisinya,” ungkap Machfud menunjukkan slide gambar terkait kondisi kamar mandi di kampung yang ada di kawasan Kalianak Surabaya.
Machfud juga mengaku kerap mendapat keluhan selama ini dari para Ketua RW/RT dibeberapa tempat karena kendalanya adalah tidak adanya respon dari Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka membenahi kondisi yang ada.
Sebab selama ini masih kerap terjadi banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama. Karena masih ada saja saluran pembuangan yang masih dipenuhi tumpukan sampah yang dibiarkan oleh pemerintah.
Termasuk di kali yang berada di kawasan tersebut yang pernah meluap tak hanya masuk ke rumah warga, tapi juga masuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) A. Yani.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagaimana Solusi Machfud Arifin?
Karena itu, Machfud mempunyai misi yang tidak hanya memajukan Surabaya, tapi membuat loncatan besar membawa Kota Pahlawan lebih maju.
“Ini yang pelan-pelan akan kita bersihkan. Kalau nanti terpilih setiap RW akan dapat Rp 150 juta pertahun untuk memperbaiki fasilitas,” ungkapnya.
Lebih miris lagi, lanjut Machfud, ternyata masih banyak warga yang sampai saat ini tidak memiliki lahan tinggal tetap. Alhasil, kawasan pemakaman pun dijadikan tempat tinggal. Padahal kekuatan APBD dirasa sangat cukup untuk meratakan pembangunan.
Di sisi lain, ia juga telah menyiapkan program pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga kurang mampu di Surabaya berupa dana Rp 1 juta.
"BLT sudah dihitung semua, ketimbang ribet-ribet ngasih makanan potongan ini itu. Wujudnya juga diterima berapa? Nah ini kita harapkan dapat membantu dan menyejahterakan warga. Insha Allah hitungan kita setiap bulan bisa (diberi)," pungkasnya.
Advertisement