Ada Komorbid Jadi Penyebab Utama Kematian karena COVID-19 di Jatim

Hingga Jumat, 2 Oktober 2020, pasien meninggal karena COVID-19 mencapai 3.240 orang di Jawa Timur.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Okt 2020, 11:22 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Corona COVID-19 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pasien meninggal karena COVID-19 masih bertambah di Jawa Timur. Hingga Jumat, 2 Oktober 2020, pasien meninggal karena COVID-19 mencapai 3.240 orang.

Anggota Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril Al Farabi menuturkan, saat ini pihaknya sedang melakukan audit dan profiling untuk menganalisis sebab kematian COVID-19.

Pihaknya menemukan sejumlah faktor penyebab kematian karena COVID-19 di Jawa Timur. Temuan pertama, pasien yang terpapar COVID-19 termasuk berisiko dan punya komorbid atau penyakit penyerta.

"91,9 persen kematian COVID-19 di Jawa Timur diikuti dengan komorbid, dengan rincian komorbid adalah diabetes 27,6 persen, hipertensi 23 persen, dan penyakit gagal jantung 19 persen Kami juga menghitung ternyata ada beberapa penyakit yang membuat kematian tinggi seperti penyakit ginjal dengan risiko kematian 3,7 kali lipat, diabetes 3,4 kali lipat, gagal jantung 3,1 kali lipat untuk mengalami kematian,” ujar dr Jibril saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu, (3/10/2020).

Selain itu, dr Jibril menuturkan temuan lainnya keterlambatan pasien untuk berangkat ke rumah sakit. "Ada kurang lebih 20 persen kematian COVID-19 di UGD atau ruang resusitasi yang artinya pasien sudah terlanjur berat baru ke rumah sakit,” kata dia.

Jibril menuturkan, saat ini tim dari Kementerian Kesehatan yang dipimpin dr M. Subuh juga sedang di Jawa Timur untuk membantu melakukan analisis penyebab kematian. Diharapkan angka kematian karena COVID-19 dapat ditekan.

"Sekaligus sosialisasi standar pengobatan yang terbukti efektif kepada para RS rujukan COVID-19 di Jawa Timur dengan standardisasi dan peningkatan kualitas pelayananan. Harapannya ke depan angka kematian akibat COVID-19 dapat ditekan,” kata dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan COVID-19 di Jawa Timur pada 2 Oktober 2020

Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Senin (4/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Jawa Timur kembali catat tambahan pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 283 orang pada Jumat, 2 Oktober 2020.

Dengan tambahan itu, total kasus positif COVID-19 mencapai 44.341 orang di Jawa Timur. Tambahan pasien positif COVID-19 di Jawa Timur terbanyak di Surabaya mencapai 69 orang, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 39 orang, dan Kabupaten Banyuwangi sebanyak 28 orang.

Sementara itu, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 360 orang. Total pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 37.741 orang.  Tambahan pasien sembuh dari COVID-19 terbanyak dari Surabaya mencapai 74 orang, Kabupaten SIdoarjo sebanyak 45 orang, dan Kota Malang sebanyak 22 orang.

Di satu sisi, pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 18 orang di Jawa Timur. Tambahan pasien meninggal karena COVID-19 di Jawa Timur capai 3.240 orang. Tambahan pasien meninggal karena COVID-19 sebanyak empat orang di Surabaya, Kabupaten Banyuwangi tiga orang, dan Kabupaten Lumajang tiga orang.

Pasien dirawat sebanyak 3.360 orang dan kasus suspect sebanyak 9.413 orang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Jawa Timur catatkan kasus aktif terendah di Jawa. Total kasus aktif mencapai 3.360 orang. Lalu Jawa Tengah sebanyak 5.218 orang, Jawa Barat sebanyak 8.895 orang dan DKI Jakarta sebanyak 12.440 orang.

Berikut perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur pada Jumat, 2 Oktober 2020 dikutip dari instagram @jatimpemprov:

Terkonfirmasi: 44.341  orang

Sembuh: 37.741 orang

Meninggal: 3.240 orang

Dirawat: 3.360 orang

Suspect: 9.413 orang

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya