Pemerintah Bakal Sediakan 370 Juta Vaksin Covid-19 hingga Akhir 2021, Begini Skemanya

Pemerintah berencana meluncurkan 36 juta vaksin covid-19 pada kuartal IV tahun ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Okt 2020, 18:33 WIB
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana meluncurkan 36 juta vaksin covid-19 pada kuartal IV tahun ini. Secara total, pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 160 juta orang dengan kebutuhan vaksin Covid-19 mencapai 370 juta dosis.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Pleno Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang diagendakan rutin setiap pekan.

“Target vaksinasi untuk 160 juta orang dan kebutuhannya antara 320 sampai dengan 370 juta vaksin. Ini akan diberikan untuk usia produktif (19-59 tahun) atau sekitar 60 persen dari total penduduk,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan yang dikutip, Sabtu (3/10/2020).

Lebih lanjut, pemerintah mengupayakan vaksinasi covid-19 dapat rampung hingga akhir 2021.

“Pemerintah akan mengupayakan percepatan penyediaan vaksin, dengan tahapan direncanakan bisa tersedia 36 juta vaksin di Q4-2020. 75 juta vaksin di Q1-2021, 105 juta vaksin di Q2-2021, 80 juta di Q3-2021, dan 80 juta di Q4-2021,” terang Airlangga.

Airlangga menjelaskan, vaksi tersebut akan diutamakan kepada Tenaga Kesehatan (Medis dan Paramedis) sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Kemudian juga akan diberikan kepada TNI, Polri, Satpol PP dan aparat penegak hukum di lapangan, serta pasien dengan Komorbid (Penyakit Penyerta), Peserta BPJS PBI dan masyarakat umum lainnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menkes Terawan: Indonesia Butuh 352 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pasien tanpa gejala diisolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran di tower 4 dan 5 saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (14/9/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan prioritas penerima vaksin Covid-19 akan disuntikkan kepada tenaga medis. Selain tenaga medis, masyarakat umum yang bekerja di lingkungan fasilitas medis juga menjadi prioritas pemberian vaksin di tahap awal.

"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis," kata Terawan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Program Vaksin, Jakarta, Kamis (1/10).

Prioritas selanjutnya kata Terawan diberikan kepada masyarakat yang masuk kategori risk. Yakni para pekerja yang berada di rentang usia 18 tahun sampai 59 tahun.

Sehingga kebutuhan vaksinasi untuk prioritas tersebut mencapai 320 juta dosis. Dari kebutuhan tersebut, maka dosis vaksin yang dibutuhkan sebanyak 352 juta dosis.

"Dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin," kata dia.

Dalam rangka menyiapkan program vaksinasi, Kementerian Kesehatan telah menyusun beberapa langkah kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia. Sejak Senin 28 September lalu , telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19 ini.

Selain itu, telah disiapkan dua puskesmas yang akan menjadi tempat simulasi. Puskesmas Abiansemal di Kabupaten Badung, Denpasar dan Puskesmas Tanah Sereal di Kota Bogor, Jawa Barat.


Kapasitas Penyimpanan Vaksin

Kandidat vaksin China National Biotec Group (CNBG) untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing, 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki BUMN saat ini baru 123 juta vaksin. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan 352 juta dosis vaksin pihkanya tengah menjalin kerja sama antar lembaga BUMN.

Secara khusus kerjasama yang dimaksud dilakukan dengan Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat.

"Khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin," kata Budi.

Pengadaan Cold Chain ini disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara. Kerja sama penyediaan vaksin ini dilakukan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Kepala BPOM, dan Kepala BNPB.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya