Liputan6.com, Palu - Pemeriksaan sampel swab ratusan pegawai di lingkungan Kantor Gubernur Sulteng masih terus dilakukan Dinas Kesehatan Sulteng.
Hingga Sabtu pagi (3/10/2020) dari 112 sampel, baru empat sampel yang sudah diketahui hasilnya. Salah satunya Gubernur Sulteng, Longki Djanggola.
Baca Juga
Advertisement
Setelah mengambil sampel swab 112 pegawai dan pejabat di lingkungan Kantor Gubernur Sulteng pada Jumat (2/10/2020), Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah menyatakan hasil pemeriksaan itu akan keluar dengan bertahap.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Jumriani Yunus mengungkapkan baru empat sampel yang sudah selesai pemeriksaan laboratoriumnya.
Empat sampel itu yakni milik Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, istri gubernur, Kadis Perindag, dan Karo Humas Provinsi.
“Hasil laboratorium menyatakan empat sampel itu negatif Covid-19. Sampel lainnya masih dalam pemeriksaan,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, kepada Liputan6.com melalui telepon, Sabtu (3/20/2020).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Tracing Kontak Pegawai Pemprov Sulteng
Jumriani bilang dinas kesehatan menargetkan pada Senin (5/10/2020) hasil pemeriksaan swab ratusan pegawai lainnya yang sempat kontak dengan Asisten II Pemprov Sulteng yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan diketahui.
Proses pemeriksaan swab terhadap ratusan pegawai di lingkungan Pemprov Sulteng tersebut mulai dilakukan pada Jumat (2/10/2020) setelah sehari sebelumnya Asisten II Pemprov Sulteng dinyatakan positif Covid-19 yang langsung menjalani isolasi di RS Undata Palu.
Sebelum terkonfirmasi positif Asisten II Pemprov sempat mengikuti sejumlah kegiatan yang melibatkan pegawai lainnya.
Pihak Dinas Kesehatan Sulteng mengaku masih melacak riwayat kontak pimpinan tinggi pratama dengan pegawai lainnya.
“Ada 112 sampel yang sudah kita ambil untuk diperiksa. Kami mengimbau pegawai maupun siapapun yang merasa pernah kontak dengan yang bersangkutan untuk melapor,” Jumriani menekankan.
Advertisement