Mengantisipasi Bahaya Semburan Sumur Minyak Peninggalan Belanda di Blora

Pihak kepolisian Memasang Police Line di Lokasi Semburan Gas Bercampur Air di Sumur Tua Bekas Pengeboran Era Belanda di Blora

oleh Ahmad Adirin diperbarui 05 Okt 2020, 06:10 WIB
Police line dipasang di lokasi semburan gas bercampur air di sumur tua bekas pengeboran minyak era Belanda di Desa Plosorejo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora pada hari Sabtu (3/10/2020) (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Kepolisian Sektor (Polsek) Kunduran memasang police line di lokasi semburan gas bercampur air di sumur tua bekas pengeboran minyak peninggalan Belanda di Desa Plosorejo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu (3/10/2020).

Sumur minyak tua peninggalan Belanda itu bergolak dan bisa membahayakan jika sampai ada warga yang teledor kemudian tercebur di lokasi.

Kapolsek Kunduran, Iptu Lilik Eko Sukaryono mengatakan, pemasangan police line bertujuan untuk membatasi ruang gerak masyarakat sekitar lokasi supaya lebih berhati-hati.

"Di sini (sumur mintak tua Belanda) sangat membahayakan untuk masyarakat, apalagi di sekitar sini banyak lahan pertanian," kata Lilik kepada Liputan6.com.

Namun begitu, mantan KBO Satreskrim Polres Blora itu mengakui sejak dirinya beralih tugas di Kunduran, belum pernah dengar informasi adanya masyarakat yang sampai tercebur di blumbang sumur minyak peninggalan Belanda tersebut.

Police line hanya dipasang di satu lokasi semburan saja. Sedangkan di satu lokasi lainnya, tidak dipasang police line karena masuk wilayah hukum lain daerah, yakni, Kabupaten Grobogan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Kedalaman Sumur 500 Meter

Penampakan Sumur Tua Bekas Pengeboran Minyak Era Kolonial Belanda (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Lilik mengimbau kepada masyarat, apabila penasaran ingin melihat-lihat sumur tua tersebut bisa datang ke lokasi. Namun lihatnya diupayakan agak lebih jauh dari titik semburan.

"Monggo masyarakat Kunduran jika ingin melihat-lihat kesini tapi jaga keamanan dan keselamatan," katanya.

Luas luberan semburan gas bercampur air dari sumur tua di Desa Plosorejo diperkirakan mencapai 20 meter. Sedangkan semburan gas bercampur air dari sumur tua bekas pengeboran yang lokasinya di Desa Banjarejo diperkirakan seluas belasan meter.

Piyono (50), warga Desa Plosorejo mengatakan kedalaman dua sumur tersebut sekitar 500 meter. Dia mengetahui kedalaman sumur tersebut karena tim dari Jakarta pada tahun 2007 pernah mengecek kedalaman sumur tersebut.

"Dekat-dekat sini itu sepengetahuan saya jumlahnya ada tujuh titik sumur peninggalan Belanda. Yang satu ya itu tadi, masuk Kabupaten Grobogan," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya