Update Corona 4 Oktober: Kasus COVID-19 di Dunia 35 Juta, Infeksi di AS 7,5 Juta

Kasus Virus Corona baru di dunia sudah mencapai 35 juta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Okt 2020, 12:02 WIB
Orang-orang dengan masker dan pelindung wajah berjalan di Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), 31 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui angka 6 juta pada Senin (31/8), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai 35.009.739.

Menurut data dari Worldometers, Minggu (4/10/2020), dari angka tersebut, kasus yang telah dinyatakan pulih adalah 26.036.550. Sedangkan kematiannya sudah mencapai 1.035.811.

Secara global, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Virus Corona baru tertinggi di dunia yaitu 7.574.651 dengan 213.861 kematian. 

Setelah AS, India menyusul dengan 6.543.448 kasus dan 101.722 kematian. Kemudian, Brasil memiliki 4.888.926 kasus dengan 145.555 kematian. 

Setelah itu, terdapat Rusia dan Kolombia yang juga memiliki jumlah kasus teratas. 

Untuk di wilayah Asia, India menjadi negara dengan kasus tertinggi, yang kemudian diikuti oleh Iran dan Irak.

Load More

Simak video pilihan berikut:


Kondisi Trump Usai Dinyatakan Positif COVID-19

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan masker saat menyusuri lorong dalam kunjungannya ke Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, Sabtu (11/7/2020). Trump memakai masker untuk pertama kalinya di depan umum selama pandemi COVID-19. (AP Photo/Patrick Semansky)

Presiden Trump saat ini berada di pusat medis Walter Reed setelah mengumumkan bahwa dia telah dinyatakan positif COVID-19.

Mengutip CNN, dokter Presiden di pusat medis Walter Reed, Dr. Sean Conley, mengatakan bahwa Trump "melakukannya dengan sangat baik."

Namun, Conley tidak memberikan rincian tentang demam yang dialami Trump dengan mengatakan, "Saya lebih suka tidak memberikan nomor tertentu tetapi dia memang mengalami demam, Kamis hingga Jumat, dan sejak Jumat pagi, dia tidak demam."

Sumber yang mengetahui kesehatan Presiden mengatakan kepada Gedung Putih bahwa "Tanda-tanda vital Presiden selama 24 jam terakhir sangat memprihatinkan dan dalam waktu 48 jam ke depan akan menjadi kritis dalam hal perawatannya. Kami masih belum berada di jalur yang jelas menuju pemulihan penuh."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya