Masjidil Haram Kembali Kedatangan Jemaah Umrah Usai 6 Bulan Lockdown COVID-19

Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, kembali menyambut kelompok jemaah umrah untuk pertama kalinya di tengah pandemi COVID-19 pada Minggu 4 Oktober 2020 pagi waktu setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2020, 16:00 WIB
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Liputan6.com, Riyadh - Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, kembali menyambut kelompok jemaah umrah untuk pertama kalinya di tengah pandemi COVID-19 pada Minggu 4 Oktober 2020 pagi waktu setempat, setelah lebih dari enam bulan vakum --kecuali di masa Haji.

Lebih dari 1,8 miliar umat Muslim dari seluruh dunia yang bersuka cita masuk ke dalam antrean jemaah yang diperbolehkan memasuki masjid tersebut setelah mendaftar melalui aplikasi Eatmarna yang dikelola oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Arab News melaporkan, dikutip dari Antara, Minggu (4/10/2020).

Sebelumnya, Arab Saudi mengambil keputusan untuk mencegah penularan COVID-19 dengan menangguhkan ibadah umrah dan ibadah harian di masjid-masjid, termasuk Masjidil Haram, sejak pertengahan Maret 2020.

Kerajaan Arab Saudi juga menutup penerbangan internasional dan memberlakukan aturan karantina wilayah sebagai langkah pencegahan wabah lainnya.

Kini, untuk mengakomodasi 6.000 jemaah saja per hari, Kementerian Haji dan Umrah telah menyiapkan lima titik temu, antara lain Al-Gaza, Ajyad, dan Al-Shasha, di mana para jemaah akan bertemu dan bergabung dengan petugas medis di dalam bus menuju Masjidil Haram.

Dalam menyambut kedatangan kelompok jemaah pertama, kamera pengukur suhu dipasang di pintu-pintu masuk dan di dalam halaman Masjidil Haram untuk memonitor suhu tubuh jemaah dan mengirimkan peringatan jika diperlukan.

Warga Saudi dan asing tiba untuk mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Hal itu telah direncanakan sejak pandemi mulai masuk ke wilayah itu, untuk menjamin keamanan para jemaah serta memungkinkan respons cepat terhadap keadaan yang berpotensi kasus COVID-19.

Sekitar 1.000 petugas telah mendapat pelatihan untuk mengawasi pelaksanaan ritual ibadah umrah di Masjidil Haram.

Kompleks masjid juga akan dibersihkan 10 kali dalam sehari di sela-sela pergantian kelompok jemaah, termasuk di bagian yang biasanya dipadati jemaah, seperti air mancur, karpet, dan toilet.

Eskalator menuju lantai atas dilengkapi dengan alat pembersih, tempat cuci tangan disediakan di sejumlah titik masuk masjid. Selain itu, sistem pendingin udara juga dilengkapi dengan teknologi sanitasi ultraviolet, dengan jadwal pembersihan enam kali sehari.

Otoritas Arab Saudi juga meluncurkan sejumlah inisiatif, termasuk Kammamat atau penggunaan masker.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut:


Arab Saudi Beri Izin Umrah untuk Lebih dari 100 Ribu Orang

Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Pemerintah Arab Saudi mengizinkan umrah kembali mulai Minggu (4/10) setelah sekitar tujuh bulan ditangguhkan karena pandemi COVID-19. (AFP)

Arab Saudi telah mengeluarkan izin umrah untuk lebih dari 100 ribu orang menurut statistik resmi yang dirilis oleh Kementerian Haji dan umrah.

Perincian terdiri dari: 42.873 untuk warga negara Arab Saudi, 65.168 untuk pemegang izin tinggal (residents) termasuk ekspatriat, dan 10.041 untuk warga negara yang mendaftar via aplikasi EatMarna, demikian seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (3/10/2020).

Sebanyak 16.000 jemaah mendaftar umrah di aplikasi EatMarna dalam satu jam pertama peluncurannya; jumlahnya mencapai 309.686 orang Saudi dan ekspatriat pada akhir minggu pertama peluncurannya, termasuk 224.929 jemaah terdaftar dan 84.757 pendamping.

Statistik Arab Saudi juga menunjukkan bahwa di antara mereka yang ingin menunaikan umrah, jemaah berusia antara 51 dan 60 tahun mewakili persentase terendah dengan 8 persen, diikuti oleh jemaah antara 41 dan 50 tahun dengan 14 persen, jemaah antara 20 dan 30 tahun dengan 17 persen, jemaah antara 31 dan 40 tahun dengan 26 persen dan jemaah di atas 60 tahun dengan 35 persen.

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya