Liputan6.com, Yogyakarta- Di tengah pandemi Covd-19, Gojek senantiasa bersiasat untuk menghadirkan layanan terdepan bagi masyarakat di Yogyakarta. Beragam layanan melalui fitur dan program dihadirkan untuk kemudahan mitra maupun pengguna aplikasi yang berada di provinsi ini.
Sejak awal pandemi Covid-19, Gojek sudah berusaha memastikan layanannya berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Hal pertama yang dilakukan Gojek di masa pandemi adalah mendistribusikan paket sanitasi dan masker kepada mitranya. Tidak hanya mitra driver, melainkan juga mitra merchant GoFood yang 96 persen di antaranya adalah mitra UMKM.
“Standar tinggi kami terapkan sehingga tetap menjadi andalan masyarakat Yogyakarta,” ujar Guntur Arbiansyah, Regional Manager Corporate Affairs Gojek Jateng DIY, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, sejak Maret 2020, Gojek melalui layanan logistik GoBox telah mendedikasikan lebih dari 400 kali pengiriman makanan dengan tujuan fasilitas kesehatan rujukan Covid-19. Bantuan yang akan dikirimkan terdiri dari susu kemasan, susu segar, makanan bergizi, dan vitamin C yang diperuntukkan bagi 2.800 tenaga kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Fasilitas kesehatan yang mendapatkan pengiriman bantuan makanan itu meliputi RSUP Dr Hasan Sadikin dan RS Paru Dr H A Rotinsulu, RSUD dr Soetomo, RS Soewandhie, RS Universitas Airlangga dan ITD (Institut Tropical Disease), RSUD Bhakti Dharma Husada, RSAL dr Ramelan, RSUD Sidoarjo, dan RS Lapangan Khusus Covid-19 Bantul.
"Ini bentuk komitmen kami yang melibatkan seluruh ekosistem Gojek untuk menjadi yang terdepan dalam mendukung pemerintah dan masyarakat Indonesia,” ujar Junaidi, Head of Logistics Gojek, Selasa, 9 Juni 2020.
Sesuai SOP, para mitra diwajibkan menggunakan atribut pendukung seperti masker dalam menjalankan tugas saat perjalanan maupun bertemu pelanggan, melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga jarak sedikitnya satu meter dengan orang lain, serta selalu melakukan disinfeksi kendaraan dan atribut setelah selesai digunakan. Selain itu, mitra tidak diperbolehkan bertugas ketika suhu badan di atas normal atau sedang sakit.
Munculnya klaster Covid-19 dari sebuah tempat perbelanjaan di Yogyakarta membuat sebagian orang merasa ragu untuk berbelanja di tengah kerumunan. Padahal, kebutuhan pokok terutama bahan makanan nyaris harus diperoleh setiap hari di pasar tradisional.
Dengan sigap Gojek merespons kebutuhan itu. Pemkab Sleman pun diajak berkolaborasi memberi solusi belanja bahan pokok secara daring atau online di pasar-pasar rakyat dengan layanan GoShop.
GoShop telah menghubungkan ribuan pedagang pasar rakyat di 32 pasar rakyat DI Yogyakarta untuk belanja kebutuhan harian dari rumah. Sementara, di Sleman layanan GoShop bisa digunakan di 20 pasar rakyat serta enam pasar ikan, antara lain, Pasar Gentan, Pasar Kebon Agung, Pasar Balangan, Pasar Cebongan, Pasar Gamping, Pasar Sambilegi, Pasar ikan Mina Surya Persada, dan Pasar Ikan Garongan.
“Kami berupaya turut membantu mitigasi pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mendorong masyarakat untuk berbelanja secara online tanpa berkerumun di pasar rakyat,” ujar Ridzky Novasandro. Head Regional Customer Engagement Gojek Jateng DI Yogyakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
Kerja sama dengan pemerintah kabupaten atau kota di DI Yogyakarta ini bukan pertama kalinya. Sebulan sebelumnya, Gojek melalui layanan GoShop, juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Mempermudah Pedagang Pasar Bayar Retribusi
Ridzky mengatakan sebagai finansial teknologi karya anak bangsa, Gojek juga mendukung upaya Pemerintah DI Yogyakarta menjadi provinsi cerdas melalui kemudahan pembayaran non-tunai di berbagai aspek keseharian masyarakat, termasuk dalam pembayaran retribusi pasar. Sejak Desember 2019, masyarakat DI Yogyakarta sudah bisa membayar Pajak Bumi Bangunan, Pajak Daerah dan Retribusi non tunai melalui fitur GoBills di aplikasi Gojek.
“Melalui fitur GoBills, pedagang pasar di Yogyakarta bisa membayar retribusi tanpa harus datang langsung ke bank,” tuturnya.
Untuk memfasilitasi budaya non-tunai di kalangan pedagang pasar Yogyakarta, Gojek berkolaborasi dengan Bank BPD DIY meluncurkan layanan yang mendukung budaya non-tunai di kalangan pedagang pasar.
Menurut Direktur Pemasaran PT Bank BPD DIY, R Agus Trimurjanto, pembayaran retribusi dengan metode non-tunai merupakan salah satu terobosan dalam memaksimalkan potensi penerimaan daerah di seluruh kota dan Kabupaten se-Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta sekaligus membantu memutus rantai penularan Covid-19.
“Layanan ini seiring dengan program pemerintah mewujudkan masyarakat non-tunai,” ucapnya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Agus berpendapat masyarakat juga bisa menikmati kemudahan dan kenyamanan transaksi dengan metode non-tunai yang lebih aman karena bisa dilakukan hanya melalui ponsel, tidak perlu mengantre, dan menyimpan kertas bukti pembayaran retribusi.
Advertisement
Mitra Bisa Daftar Mandiri
Terobosan terbaru Gojek diluncurkan pada 15 September 2020 berupa Inovasi Daftar Mandiri melalui aplikasi GoBiz. Layanan ini memudahkan mitra UMKM untuk mengecek status pendaftaran dan melakukan aktivasi akun usaha secara mandiri.
Lebih dari 90 persen mitra usaha Gojek merasa sangat terbantu dengan teknologi yang tersedia di ekosistem Gojek untuk bertahan di masa pandemi, termasuk GoBiz. Inovasi tersebut merupakan bagian dari inisiatif #MelajuBersamaGojek, sebuah solusi inklusif dan komprehensif yang ditawarkan Gojek untuk pelaku UMKM di berbagai skala usaha untuk go digital.
“Kami percaya, kemudahan dan keamanan akses dalam proses aktivasi kian mendukung mitra UMKM untuk memulai usaha, beradaptasi dan mampu melebarkan sayap bisnisnya,” tutur Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung.
Ia mengungkapkan proses digitalisasi UMKM kini jadi lebih mudah dan aman. Terbukti di tengah pandemi, Gojek berhasil mempercepat digitalisasi UMKM, dengan bergabungnya 265.000 UMKM kuliner sebagai mitra merchant GoFood di periode Maret sampai Agustus 2020.