Liputan6.com, Jakarta – Pandemi yang sudah berlangsung lebih dari tujuh bulan ini membuatsektor UMKM harus memutar otak untuk bertahan. Termasuk sektor kopi lokal dimanadi dalamnya terdapat produsen dan warung kopi yang juga sangat terdampak.
Salah satu cara ampuh untuk ‘mengakali’ pandemi ini adalah dengan mengaktifkan aktifitasdigital marketing. Seperti yang dilakukan oleh Kopi CR 1, salah satu brand kopi asalGresik yang cukup dikenal di kalangan pecinta kopi.
Bicara soal Gresik, ternyata tidak hanya tentang nasi krawu ataupun bandeng yangselama ini menjadi oleh-oleh khas kota tersebut. Kopi bubuk khas Gresik juga cukup dikenal dan banyak diburu masyarakat sebagai alternatif oleh-oleh, terutama bagi pecinta kopi. Semua bermula berkat budaya ngopi yang melekat kuat di setiap aktivitas warganya.
Baca Juga
Advertisement
Hampir di seluruh sudut kota, kita dapat menemui sejumlah orang asyik bercengkeramasembari menikmati kopi di warung koi. Itu sebabnya, selain sebutan Kota Pudak, kota ini juga dikenal dengan Kota Seribu Warung Kopi, selain Aceh, Bangka Belitung, dan beberapa daerah lain yang memiliki imej yang sama.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresikmencatat, pada 2017 lalu, ada 4.700 warkop yang tersebar di seluruh Gresik. Rata-rata mereka bisa mengantongi omzet bahkan hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya. Menggiurnya prospek warkop lambat laun berpengaruh pada sektor UMKM.
Sejak beberapa tahun terakhir muncul sejumlah kopi bubuk lokal Gresik yang beredar. Masing- masing hadir dengan keunikan rasa dan ciri khas masing-masing. Salah satu pemain besarnya adalah Kopi CR1. Kopi ini dibuat oleh Choiri, pemilik warkop Cak Ri yang telah memanjakan para penikmat kopi sejak 1989.
Dengan puluhan tahunpengalaman, Cak Ri akhirnya meluncurkan sendiri kopi bubuk racikannya pada 2010 denganmemakai merek CR1. Robusta menjadi pilihan Cak Ri untuk bahan utama kopinya. Jenis kopi ini dipakai karena dianggap cocok dengan lidah orang Indonesia, terutama orang Jawa. Artinya, robusta mudah diterima semua kalangan, baik pecinta kopi sejati atau peminum kopi selingan.
Dengan berkomitmen terhadap cita rasa, Kopi CR1 dibuat tanpa menggunakan bahan campuran, atau bisa dibilang 100% murni biji kopi. Semua proses, mulai pemilihan biji kopi hingga pengepakan dilakukan secara profesional dan higienis. Semua demi konsistensi dalam rasa.
Komitmen tersebut berbuah hasil. Kopi CR1 mulai banyak diterima oleh masyarakat. Takhanya diburu warga Gresik, namun juga dari luar kota. Hingga kini Kopi CR1 telah dikirim ke banyak kota di seluruh pelosok Indonesia. Tapi bukan bisnis namanya jika tanpa rintang. Masa pandemi yang mulai masukIndonesia sejak akhir Februari lalu cukup memukul pelaku UMKM, termasuk kopi CR 1.
“Kami membuat langkah strategis untuk menghadapi pandemi ini dengan mengoptimalkan digitalmarketing, Mulai dari pembuatan website, optimasi search engine, media sosial, dan berbagaitool lain. Selain itu, kami juga meluncurkan Kopi CR 1 premium punya karakter rasa yang lebihlight dan tanpa ampas, plus tampilan kemasan yang lebih menawan dan mewah,” terang Ika Linggar Wati, puteri dari Cak Ri yang saat ini jadi penerus bisnis keluarga ini.
Ika juga mengatakan bahwa produknya dipasarkan lewat e-commerce dan hal tersebu tsangat membantu penjualan. ”Kami juga jual di e-commerce misalnya, dan penjualan kami cukup bagus di situ. Karena orang mungkin banyak di rumah dan banyak belanja lewat e- commerce seperti Shopee dan lainnya,” ujarnya.
Langkah tersebut ternyata cukup berhasil. Alih2 sekadar bertahan menghadapi pandemi, Kopi CR 1 justru banyak mendapat pangsa pasar baru dari berbagai wilayah di Indonesia, dan bahkan luar negeri. ”Kopi CR 1 ini sudah dikirim mulai Medan hingga Papua. Yang terbaru, kami dapat order untuk kirim Kopi CR 1 ke Singapura,” ungkap Ika.
Lebih lanjut Ika berharap, pandemi ini akan segera berakhir dan aktifitas bisnis, khususnya yang dijalankan pelaku UMKM dapat kembali normal. Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan program-program yang dapat mendukung UMKM dalam menghadapi pandemi yang belum berakhir ini.