Liputan6.com, Jakarta - Warga Facebook meragukan keberanian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi relawan vaksin virus corona covid-19. Mereka menyebut pria yang akrab disapa Kang Emil itu hanya pura-pura.
Kecurigaan netizen timbut setelah melihat foto Ridwan Kamil sedang diambil darahnya. Netizen fokus pada penutup jarum suntik yang mereka sebut belum terbuka.
Advertisement
Salah satu yang mencurigai keberanian Kang Emil menjadi relawan vaksin virus corona covid-19 adalah Noura Fihada Azza. Dia pun mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:
"Netizen dibikin gagal fokus foto uji klinis Ridwan Kamil
Banyak netizen yang mempertanyakan perihal jarum suntiknya. Mereka heran karena menganggap penutup jarumya belum dibuka sewaktu pengambilan darah."
Lalu, benarkah kecurigaan netizen yang menyebut Ridwan Kamil hanya berpura-pura saat diambil darahnya untuk vaksin virus corona covid-19?
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menemukan bantahan mengenai keraguan netizen. Ridwan Kamil, melalui akun Instagram pribadi yang terverifikasi, membantah keraguan netizen yang menyebutnya pura-pura menjadi relawan vaksin covid-19.
Disebutkan oleh Ridwan Kamil, tudingan itu berawal dari postingan akun Instagram @teluuur. Akun Instagram itu meyakini kalau jarum suntik yang diarahkan ke Ridwan Kamil belum dibuka.
"Alat ini namanya VACUTAINER mas @teluuur. Ada dua jarum: satu ke vena satu ke tabungnya. Yang terlihat seperti tutup itu, ya itulah tabung vacumnya. Teknologi baru dalam pengambilan darah. Beda dengan jarum suntik jadul yang biasa dipake.
Jika gak ngerti tanya pada ahlinya, bukan menuding pura-pura disuntik dan pembohongan publik.
Posting dari yang tidak berilmu dikeproki oleh followernya yang sama2 tidak pake ilmu.
Kasian. Pikarunyaeun. Dimaafkan."
Cek Fakta Liputan6.com juga mendapatkan penjelasan tentang vacutainer, alat suntik yang ramai dibicarakan netizen, dari situs medcaretips dengan judul artikel: "Vacutainer and Their Use in Blood Sampling". Artikel itu ditulis oleh Dr Surbhi Mahajan, seorang konsultan dermatologi di Dr Surbhi Skin and Hair clinic, Panchkula, India.
Disebutkan dalam artikel tersebut vacutainer adalah tabung pengumpul darah (gelas steril atau tabung plastik) yang digunakan berfungsi mengumpulkan sampel darah guna pengujian laboratorium. Tabung ini memiliki penutup yang dievakuasi untuk menciptakan ruang hampa di dalam tabung hingga memungkinkan jumlah darah yang ditentukan dapat ditarik. Tabung ini juga memiliki dua jarum, satu mengarah ke vena dan satu lagi ke tabungnya.
Vacutainer ditemukan oleh Joseph Kleiner dan Becton Dickinson pada 1949. Ini merupakan merek dagang terdaftar dari Becton, Dickinson, dan Perusahaan yang memproduksi sekaligus menjual tabung ini. Vacutainer memiliki sumbat karet berwarna di salah satu ujungnya yang merupakan semacam kode untuk berbagai jenis pengambilan sampel.
Tabung vacutainer mengandung berbagai antikoagulan yang mencegah pembekuan. Beberapa tabung mengandung koagulan untuk mempercepat pembekuan darah. Bahan tambahan ini biasanya merupakan pelapis film tipis pada dinding bagian dalam tabung atau dalam bentuk cairan atau gel.
Advertisement
Kesimpulan
Informasi yang menyebut Ridwan Kamil hanya pura-pura saat pengambilan darah untuk vaksin virus corona covid-19 adalah hoaks. Faktanya, Kang Emil diambil darahnya menggunakan vacutainer, yang memiliki dua jarum.
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement