Unsur Intrinsik dalam Drama, Ketahui Pengertian dan Unsur Ekstrinsiknya

Ketahui pengertian dan unsur intrinsik dalam drama.

oleh Selma Intania Hafidha diperbarui 16 Nov 2020, 11:06 WIB
Ilustrasi penulis buku (trivia)

Liputan6.com, Jakarta Unsur intrinsik merupakan unsur penting dalam sebuah karya sastra. Sebuah karya tak bisa disebut karya sastra jika salah satu unsur tak terdapat di dalamnya. Sebelum menciptakan sebuah karya sastra, mengetahui tentang unsur intrinsik yang harus ada di dalamnya merupakan hal yang utama.

Makna dari karya sastra sendiri yakni suatu karang yang dibuat oleh seseorang secara khusus dengan menggunakan bahasa yang indah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu karya sastra, karya sastra memiliki dua unsur diantaranya yaitu intrinsik dan unsuk ekstrinsik.

Salah satu contoh kayra sastra adalah drama. Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Drama merupakan jenis sastra  yang menggambarkan gerak kehidupan manusia.

Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagian- bagian yang membangun suatu drama. Selain itu, penting juga mengetahui tentang unsur ekstrinsik drama atau unsur dari luarnya.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang unsur intrinsik dalam drama beserta unsurnya, Senin (5/10/2020).

 


Pengertian Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik (sumber: Pixabay)

Unsur intrinsik merupakan bahan penyusun karya sastra yang bersumber dari karya itu sendiri. Unsur intrinsik harus ada dalam sebuah karya. Jika salah satu unsur tidak terdapat dalam karya sastra, maka sebuah karya yang diciptakan tidak bisa disebut karya sastra.

Kebalikan unsur intrinsik adalah unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi struktur karya sastra. Unsur ekstrinsik contohnya adalah nilai-nilai yang terkandung, latar belakang, dan situasi sosial.

Dua unsur tersebut harus ada dalam sebuah karya sastra, khususnya dalam drama. Pasalnya, unsur tersebut bertujuan untuk membangun suatu drama menjadi lebih hidup dan dapat dinikmati.


Unsur Intrinsik dalam Drama

Ilustrasi toko buku. (dok. mohamed_hassan/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari dalam. Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur intrinsik drama antara lain adalah tema, alur, tokoh dan penokohan, latar/setting, dialog, bahasa, konflik dan amanat. Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah :

1. Judul

Judul merupakan komponen utama yang harus ada dalam sebuah drama. Melalui judul, seseorang bisa kemudian bisa sedikit mengetahui bagaimana jalan cerita suatu drama yang ditampilkan. Judul juga dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan drama yang ditampilkan.

Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul dapat menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya.

2. Tema

Tema merupakan komponen kedua yang bertujuan untuk membangun sebuah drama. Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat. Tema ialah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Berdasarkan tema, unsur intrinsik dalam drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainnya.

3. Alur atau Plot

Alur cerita merupakan komponen ketiga yang mendukung suatu drama. Memperhatikan alur tentunya membuat drama menjadi lebih menarik. Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi :

- Tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.

- Pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.

- Komplikasi. Komplikasi ini merupakan tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini, semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.

- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.

- Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini.

- Akhir, pada tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.

4. Latar atau Setting

Latar merupakan unsur intrinsic drama yang tentunya dapat membangun suatu drama menjadi lebih menarik.  Latar terdiri dari latar tempat untuk menggambarkan lokasi drama, latar waktu untuk memberi info kapan terjadinya adegan dalam drama serta latar situasi untuk menjelaskan suasana dalam cerita di drama tersebut.


Unsur Intrinsik dalam Drama

Ilustrasi buku | Wallace Chuck dari Pexels

5. Dialog

Unsur intrinsik drama selanjutnya adalah dialog. Pengertian dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Dialog bisa terdiri satu tokoh dengan tokoh yang lain, bisa juga berupa dialog sendiri atau disebut sebagai monolog. Adanya dialog memberi penjelasan terkait jalannya cerita, biasanya juga disertai gaya atau mimik wajah.

6. Konflik

Konflik juga termasuk unsur intrinsik drama. Arti konflik adalah pertentangan atau masalah yang terjadi pada suatu drama. Adanya konflik menjadi inti permasalahan yang ada dalam drama. Dalam sebuah drama bisa terjadi 1 konflik atau bahkan lebih.

Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalamn merasakan pertikaian yang terjadi antar tokoh. Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yang membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan cerita dan bagaimana endingnya.

7. Bahasa

Unsur intrinsik drama selanjutnya adalah bahasa atau gaya bahasa. Bahasa merupakan kata-kata yang digunakan dalam percakapan cerita drama. Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

8. Amanat

Unsur intrinsik drama selanjutnya adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh dalam cerita drama.


Unsur Ekstrinsik Drama

Selain mengetahui unsur intrinsik atau unsur dari luar, penting juga untuk mengenali unsur ekstrinsik drama. Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk drama dari luar.

Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur ekstrinsik drama antara lain adalah :

1. Latar belakang pengarang

2. Nilai agama dan kepercayaan

3. Kondisi politik negara

4. Psikologis pengarang

5. Situasi sosial budaya

Hal-hal di atas termasuk dalam unsur ekstrinsik drama. Hal-hal tersebut menjadi faktor luar yang mempengaruhi dibuatnya suatu drama. Misalnya latar belakang pengarang, tentu berbeda-beda, sehingga menghasilkan karya drama yang berbeda-beda pula antar satu pengarang dengan pengarang lain.

Nilai-nilai lain seperti nilai agama, politik, sosial dan budaya juga turut mempengaruhi drama. Hal ini melandasi jalan cerita hingga perwatakan yang dibuat oleh pengarang. Kondisi psikologis pengarang juga turut menjadi unsur ekstrinsik drama yang cukup penting.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya