Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur meminta masyarakat terutama tinggal di daerah rawan bencana untuk mewaspadai saat angin kencang dan hujan deras berlangsung.
BPBD Kabupaten Magetan juga memetakan delapan kecamatan di wilayah setempat rawan terjadi bencana angin kencang atau angin puting beliung.
Kepala BPBD Magetan Ari Budi Santosa mengatakan angin kencang rawan terjadi saat masa peralihan musim atau pancaroba. Cuaca ekstrem tersebut diprediksi berlangsung sebulan ke depan hingga memasuki musim hujan.
Baca Juga
Advertisement
"Tahun lalu, angin kencang menumbangkan banyak pohon dan merusak 44 rumah di Kecamatan Panekan. Karenanya, kami terus lakukan pemantauan, apakah sampai kini masih banyak pohon besar atau tidak yang rawan tumbang," tutur Ari Budi di Magetan, Senin, (5/10/2020), seperti dikutip dari Antara.
Sesuai pemetaan, delapan kecamatan yang rawan tersebut adalah Kecamatan Plaosan, Panekan, Magetan, Sukomoro, Kawedanan, Maospati, Bendo dan Takeran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BPBD Magetan Waspadai Wilayah Rawan Longsor
Pemantauan juga akan diintensifkan, agar dampaknya tidak sebesar 2019. Ancaman angin kencang tersebut diperkirakan juga akan disertai hujan lebat.
BPBD setempat meminta warga di Kabupaten Magetan, utamanya yang berdomisili di daerah rawan bencana, untuk waspada saat angin kencang dan hujan deras berlangsung.
"Kalau pohonnya lapuk dan banyak cabang, harus ditebang. Hal itu agar tidak membahayakan," kata dia.
Selain angin kencang, BPBD Magetan juga mewaspadai wilayah rawan longsor dan banjir saat musim hujan yang akan segera berlangsung.
Adapun wilayah rawan longsor di Magetan terdapat di Kecamatan Plaosan, Parang, Poncol, dan Panekan. Sedangkan banjir rawan terjadi di wilayah Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, serta wilayah Kecamatan Barat.
Advertisement