Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat banyak kegiatan harus lebih banyak dilakukan di rumah, termasuk di bidang pendidikan. Meski saat ini banyak dilakukan sistem pembelajaran jarak jauh maupun belajar dari rumah, bukan berarti tidak bisa melakukan berbagai inovasi.
Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Samsung Innovation Campus (SIC) di beberapa SMA dan SMK di Indonesia. Samsung menggelar acara puncak SIC Project Competition 2020, yang menampilkan kreasi proyek dari para murid sekolah yang menjadi mitra pelaksanaan SIC. Program ini pun mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Adopsi teknologi pada Revolusi Industri 4.0 merupakan tantangan tersendiri. Lulusan SMA dan SMK harus dipersiapkan dan dibekali dengan materi pembelajaran yang tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan dasar, tetapi juga berorientasi pada kebutuhan keterampilan di dunia kerja masa depan," ucap Wikan Sakarinto. Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam webinar Samsung Innovation Campus, Senin, 5 Oktober 2020.
Baca Juga
Advertisement
"Tak hanya lingkungan pendidikan, kontribusi perusahaan dan industri pun sangat berperan besar dalam hal ini. Karenanya, kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan Samsung untuk mendukung dunia pendidikan Indonesia. Kami harap program pembelajaran yang Samsung hadirkan bisa menjadi pembekalan bagi para lulusan untuk menghadapi era industri 4.0 karena sangat penting untuk pendidikan bisa bersinergi selaras dengan link and match dengan dunia industri," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, situasi pandemi, menurut Ahmad Saufi selaku Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud RI, seharusnya bukanlah penghalang bagi para calon talenta digital, yaitu pelajar SMA dan SMK, untuk terus belajar dan mengembangkan potensi serta inovasinya di dunia teknologi dan pendidikan. Sebaliknya, pandemi harusnya mendorong pelajar maupun pengajar untuk cepat beradaptasi dengan teknologi dan menguasainya dengan baik.
"Ini karena ke depannya, industri 4.0 berbasis wireless, yang menyaratkan bahwa dunia kerja semakin kompetitif dan dinamis, sehingga penguasaan teknologi adalah keharusan," kata Ahmad Saufi.
"Kalau sejak dini udah dikenalkan, pelajar tidak akan gagap teknologi. Generasi sekarang juga sudah tahu apa itu gadget dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, lebih dari sekadar alat komunikasi," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Teknologi Hidroponik Pintar
Sementara itu, SIC Project Competition 2020 berhasil dimenangkan oleh SMKN 1 Geger, Madiun dengan menampilkan proyek Smart Hydroponic Technology (SAHYT). Pemenang Favorit yang dipilih berdasarkan polling yang dilakukan oleh para undangan pada sesi penjurian adalah SMK Al Huda, Kediri dengan proyek Sistem Pengairan Otomatis (Smart Irrigation System) Berbasis Arduino.
Masing-masing peserta mempersiapkan proyeknya berdasarkan materi yang diberikan lewat program SIC dengan kurun waktu satu bulan. Peserta kompetisi juga harus melewati dua tahap penilaian yaitu tahap laporan atau dokumentasi tertulis dan tahap presentasi.
"Ini tantangan tersendiri bagi para peserta, karena di tengah pandemi mereka harus membagi antara sekolah dan proyek ini. Belum lagi waktu bertemu mereka juga tidak mudah. Waktunya juga cukup singkat, hanya sebulan, Jadi selain mendapat ilmu, mereka juga punya pengalaman Time Management yang juga luar biasa," terang Risman Adnan, Direktur Manajemen R&D Samsung R&D Indonesia.
"Kalau diberi waktu yang lebih, mungkin mereka akan menghasilkan karya atau produk yang lebih baik lagi karena ide-ide mereka sangat menarik. Setelah ini, mereka bisa bereksperimen lagi dan menyempurnakan hasil karya mereka, yang siapa tahu bisa diproduksi oleh industri suatu hari nanti," tutupnya.
Advertisement