Liputan6.com, Bogor - - Calon Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Kabupaten Bogor diserang pria bersenjata tajam. Akibatnya, tiga orang mengalami luka, satu di antaranya seorang nenek berusia 60 tahun.
Peristiwa penyerangan satu keluarga ini terjadi, Senin (6/10/2020) petang menjelang azan Isya.Tiga korban luka adalah Lutfi (22), Andres (25), dan Fatimah (60).
Advertisement
Peristiwa bermula saat Ade Gonon sedang menerima tamu. Tak lama kemudian, tiga orang mendatangi ke rumahnya sambil menenteng senjata tajam.
Satu orang lantas menghampiri Ade, dua orang lainnya berjaga-jaga di depan halaman rumahnya. Sementara sosok pria yang dia kenal menunggu dekat mobil.
Seseorang yang posisinya dekat dengan korban langsung mengayunkan celurit ke tubuh calon Kades Klapanunggal itu.
"Leher saya sempat disabet celurit, tapi alhamdulillah saya masih dilindungi oleh Allah, leher saya tidak apa-apa," papar Ade.
Ade kemudian mengangkat meja dan menjadikannya sebagai tameng untuk melindungi diri dari serangan pelaku. "Saya melindungi diri cuma pake meja," kata dia.
Tidak hanya itu, pelaku juga menyerang secara membabi buta, memecahkan kaca jendela, termasuk menyerang mertua dan dua anaknya. Tiga anggota keluarganya mengalami luka bacokan.
"Saya sempat tarik anak saya. Anak saya yang nomor dua tangannya kena bacok, satu lagi luka di kepala. Mertua saya juga kaki kirinya dibacok," ungkapnya.
Ketiga korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis.
Menurut Ade, sejak sore para pelaku terlihat mondar mandir di depan rumahnya sambil membawa senjata tajam jenis celurit.
"Saksi yang melihat banyak. Ada satu mobil, di dalam ada lebih dari tiga orang. Bawa pasukan, di belakang mobil itu ada banyak orang juga. Sekdes, nunggu disana," terangnya.
Usai melakukan penyerangan, para pelaku termasuk seseorang yang bekerja di kantor desa langsung kabur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terkait Kontestasi Pilkades?
Kuat dugaan, lanjut Ade, penyerangan dipicu karena kaitan kontestasi pemilihan kepala desa (Pilkades) Klapanunggal yang akan digelar Desember 2020 mendatang.
Namun dia tak menyebut secara terperinci permasalahan apa yang terjadi dengan pihak yang telah melakukan penyerangan terhadap dirinya.
"Saya minta tolong kepada pihak berwajib, jangan tebang pilih. Padahal cara berpolitik kami santun. Tapi pihak lawan selalu mengintimidasi, selalu melakukan kekerasan," terangnya.
Secara terpisah, Kapolsek Klapanunggal AKP Fadli Amri membenarkan aksi penyerangan terhadap calon Kepala Desa Klapanunggal. Namun Fadli menyebut tidak ada korban dalam aksi penyerang tersebut.
"Tidak ada korban mas, alhamdulillah kondisi semua sehat. Dan saat ini situasi aman dan landai," kata dia.
Menurut Fadli, pihak penyidik masih menyelidiki kasus penyerangan yang dilakukan oleh beberapa orang Senin petang tadi.
"Motif penyerangannya apa, masih sedang dalam penyelidikan ya biar terang," ujarnya.
Advertisement