Laporan Terbaru CDC, COVID-19 Bisa Menular Lewat Udara Meskipun Jaga Jarak 1,8 Meter

Penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 terjadi lewat udara sekalipun sudah jaga jarak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Okt 2020, 06:35 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta - Panduan terbaru yang dirilis pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut bahwa penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa terjadi lewat udara.

CDC, mengatakan, penularan lewat udara merupakan infeksi yang disebarkan melalui droplets yang mengandung virus dan partikel kecil yang bisa bertahan di udara selama beberapa menit, bahkan beberapa jam.

"Penularan bisa terjadi dengan jarak lebih dari 6 kaki atau sekitar 1,8 meter," tulis CDC. Laporan ini diperbarui pada 5 Oktober 2020.

Dalam laporannya tersebut, CDC mejabarkan sejumlah bukti bahwa Virus Corona COVID-19 bisa ditularkan melalui udara dan jarak yang jauh.

"Penularan ini tampak tidak umum dan biasanya melibatkan orang yang terinfeksi menghasilkan droplets dan berada di ruang tertutup dalam waktu yang lama," tulisnya.

Selain itu, penularan COVID-19 lewat udara juga dihasilkan ketika melakukan aktivitas seperti bernyanyi dan berolahraga, yang meningkatkan konsentrasi droplets di udara.

Penularan ini pun terjadi pada ruangan tertutup dengan ventilasi yang tidak baik.

Simak Video Berikut Ini


Infogafis COVID-19

Infografis 180 Juta Warga Indonesia Target Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya