Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 menimbulkan rasa takut pada orangtua dalam mendidik anak. Rasa takut yang menguasai orangtua malah membuatnya tidak bisa mengelola emosi seperti disampaikan psikolog Kuriake Kharismawan.
“Rasanya ini yang jadi masalah para orangtua saat ini. Takut kata orang, takut pada keluarga besar kalau anak tidak pintar, takut akan masa depan anak, hingga takut tidak bisa memenuhi kebutuhan karena pandemi. Hal ini kemudian diekspresikan tanpa mengontrol diri,” kata Kuriake.
Advertisement
Biasanya di masa sekolah dari rumah sekarang adalah orangtua takut akan hal-hal yang tidak realistis. Seperti takut masa depan anak hancur bila nilainya jelek.
"Padahal, anak tinggal kelas pun belum tentu masa depannya hancur,” kata Kuriake dalam rilis yang dikirim Wahana Visi ditulis Rabu (7/10/20200).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan juga video menarik beriku
Jangan Memaksakan Anak
Orangtua tidak perlu memaksakan diri atau anak jika tidak dapat memenuhi sebuah kriteria tertentu. Terlebih di masa pandemi yang penuh dengan tekanana seperti sekarang.
Lalu, orangtua perlu memilah hal apa saja yang menjadi prioritas dan hal apa yang dapat dilepas atau diikhlaskan. Misalnya orangtua tidak perlu memaksakan anak harus mendapat nilai sempurna di semua pelajaran.
"Hal ini akan membuat beban orangtua sedikit berkurang," kata Kuriake.
Advertisement