Kumpulan Hoaks Pernyataan Dokter Seputar Covid-19

Berikut hoaks seputar pernyataan dokter seputar Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Okt 2020, 09:58 WIB
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta- Informasi berupa pernyataan dokter tentang virus corona baru (Covid-19) beredar di dunia maya dan nyata. Namun, sebaiknya informasi tersebut tidak langsung dipercaya sebelum memastikan kebenarannya.

Cek Fakta Liputan6.com telah melakukan penelusuran sejumlah informasi pernyataan dokter seputar Covid-19. Informasi tersebut pun beragam isinya, dari pernyataan dokter terhadap penangkal Covid-19 hingga penderita Covid-19 tidak perlu dikarantina.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi seputar dokter terkait dengan Covid-19 tidak semuanya benar.

Berikut sejumlah informasi hoaks pernyataan dokter seputar Covid-19:

1. Informasi Minyak Kayu Putih Obat Covid-19 Tulisan dr Indrianti Idrus

Beredar klaim tulisan dr Indrianti Idrus tentang minyak kayu putih dapat menyembuhkan pasien virus corona baru (Covid-19).

Klaim tersebut tersebar berantai melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Berikut isinya:

"Mulai skrang jgn mau ditakut2 ti Covid 19..dan jgn keburu minta dites..Tolong ini di baca baik2 sampai selesai...

Ini tulisan anaknya Prof Idrus Paturusi namanya dr Indrianti Idrus, Sp.KK

INFO INI SEMOGA BERMANFAAT🌹

P E N T I N G !!🌺 Bahwa

MINYAK KAYU PUTIH BISA MENGHAMBAT REPLIKASI VIRUS.💞

Prof. Idrus Paturusi.

LAWAN COVID-19 Minyak KAYU PUTIH. Prof Idrus Paturusi UNIVERSITAS HASANUDDIN

Oleh : Dr. Idrianti Idrus Sp.KK

Kisah Nyata.. Setelah di Vonis Positif COVID-19, Ayahku Langsung Masuk ke Ruang isolasi RS. Unhas di Temani Ibu. Pada hari ke dua atau hari ke tiga, saya di Sarankan oleh Sahabat Ayahku Dr. Murni, Sp.B. agar Bapak di Berikan Minyak Kayu Putih.

Ibu ku Memang Pecinta Minyak Kayu Putih dan Minyak Tawon dari dulu dan rajin Menggosokan Minyak Minyak ini di Tubuhnya. Ayahpun Sangat Suka dengan Minyak Kayu Putih karena Pengalamannya saat Kecil Selalu di Balur Minyak Kayu Putih. Jadi Masuk di Kamar isolasi pun Persediaan Minyak Kayu Putih Sudah ada.

Singkat Cerita, Ayah dan Ibu ku Memakai Minyak Kayu Putih Merasakan Dadanya Plong dan Lega.

Alhamdulillah.. Setelah Swab ke Tiga dan ke Empat, Ayahku Negatif dan Bisa Keluar dari RS. Akhirnya Banyak yang Telepon ke Ayahku, Termasuk Salah Satu Pejabat Pusat yang Kenal Dekat dan Ketika itu Hasil Rapid-Test nya Ayahku adalah Positif. Karena teman, Ayahku Memberitahukan Tentang Semua Pengobatan yang Ayah pakai yaitu Minyak Kayu Putih.

Saya Sempat Kesal pada orang-orang yang Menawarkan Berbagai Macam Obat dan Suplemen., Karena Tidak Semua Suplemen Bisa Menyembuhkan COVID-19.

Akan Tetapi saat ini banyak orang yang Memanfa'atkan Situasi ini dengan Menjual Suplemen atau Obat, yang Katanya : ini adalah Obat yang Paling Mujarab untuk Para Pasien COVID-19.Karena kami orang dari Akademisi, Tentu Harus Melakukan Beberapa Penelitian untuk Mendapatkan Suatu Terapi and its a Long Journey.

Akhirnya Ayahku Membentuk Team di Awal Bulan April 2020, Meneliti Efek dari Minyak Kayu Putih ini.Karena Minyak Kayu Putih Sangat Masuk Akal Bisa Menghambat Replikasi Virus.

Ayah pun Melakukan Sedikit Literature Review dan Mendapat Beberapa Jurnal Pendukung Kalau Minyak Kayu Putih ini, Ternyata Manfa'atnya Sangat Banyak.- Anti Bakteri.- Anti Jamur.- Bisa Menginaktivasi Airborne Virus.- 1,8-Cineol yang Merupakan Zat Aktif Minyak Kayu Putih bisa Sebagai Anti Inflamasi.- Kandungan Eucalyptus-nya Berfungsi Sebagai Ekspektoran, Mukolitik dan Decongestan.

Ketika Melakukan Pertemuan Melalui Zoom dengan Anggota Team Peneliti yang di Ketuai oleh Prof. Elly dari Farmasi. Maka kami Mendapatkan lagi Tambahan Beberapa Jurnal Pendukung bahwa :Unsur dari Kayu Putih yang Bernama Eucalyptus Bisa Bertindak Sebagai Anti Virus.

Penelitian kamipun Berjalan Sejak itu. Team kami Gabungan dari Para Dosen Unhas yang Berada di Makassar, Inggris, Jepang dan Korea Selatan.Sehingga Penelitian kami Menghasilkan Sesuatu yang Berguna untuk Para Pasien COVID-19.1. Ambil Minyak Kayu Putih Secukupnya, lalu di Balurkan ke Badan. Fungsinya Sebagai Penghangat Tubuh dan agar Lebih Fresh.2. Untuk Menangani orang yang Positif Covid-19. Caranya yaitu :- Tuangkan Minyak Kayu Putih Secukupnya ke Jari.- Letakkan jari tsb di Tengah Lidah.Lakukan satu hari 3 - 4 kali.Hasilnya : Orang yang Sudah Positif Covid-19, Insya Allah Negatif.3. Minum Teh Hangat yang Telah di Tetesi Satu Tetes Minyak Kayu Putih, lalu di Minum Selagi Hangat.Lakukan Sehari 2 - 3 kali.Semoga Bermanfa'at..🙏"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tulisan dr Indrianti Idrus tentang minyak kayu putih dapat menyembuhkan pasien Covid-19 telah diubah dan ditambah.

Saat ini masih dilakukan penelitian tentang terapi minyak kayu putih sebagai obat Covid-19 sehingga belum bisa dikatakan minyak kayu putih bisa dijadikan obat Covid-19.

2. 2 Dokter Amerika Klaim Tak Perlu Ada Karantina di Tengah Pandemi COVID-19

Beredar pernyataan dua dokter yang menyebut karantina orang sehat untuk memutus penularan Covid-19 tidak tepat, sebab virus tersebut tidak mematikan akan mati sendiri.

Berikut transkrip video tersebut:

"Mereka dipaksa memasukan daftar diagnostik

wartawan: Siapa yang memaksa?

Dokter: Mungkin datang dari administrasi RS. Saya tidak bertanya ke mereka secara spesifik, tapi mereka bilang mereka dipaksa.

Menambahkan Covid ke daftar diagnostik, ketika virus itu tidak berhubungan dengan penyebab utama kematian.

Mereka mati karena COPD, meski terinfeksi Covid. Covid tidak membunuh, (menghisap) tembakau 25 tahun yang membunuh.

Mengapa kita mengkarantina orang sehat? Jika anda muda dan sehat, mengapa mengkarantina diri sendiri?. Itu tidak masuk akal. Kita harusnya mengkarantina yang sakit

25 persen pasien denga Covis tanpa gejala, makanya kita mendorong tes masif Untuk membuka ekonomi , kita harus melakukan tes masif. Itu nomor satu, tidak mungkin disanggah.

Tapi secara historis, di masa kuno, ada leprosy microbacteria laprae. Saat itu mereka mengisolasi orang yang sakit.

Merka tidak mengisolasi semua orang.

Jadi mengisolasi orang sehat tidak masuk akal dalam pendapat kami.

Ada dua cara menghilangkan virus, yaitu membiarkanya mati sendiri atau dengan kekebalan imun. Selama ratusan tahun kita bergantung pada kekebalan imun. Virus membunuh orang, flu membunuh orang, covid membunuh.

Dan kita sudah lihat, perbandingan data antara yang dilockdown dan tidak. kita punya data masif. secara statistik perbedaanya tidak signifikan Jadi kenapa kita harus lockdown?

YA (lebih aman di luar rumah) saya berpergian tanpa masker.

Sekali lagi: anda mau sistem imun tubuh anda terbangun atau tidak?

Yang mengembangkan sistem imun kita aDalah virus dan baketeri, titik. Itulah cara menguatkanya.

ada bakteri normal yang harus kita dekati. Bakteri atau virus yang tidak ganas adalah sahabat kita.

Mereka melindungi kita dari virus dan bakteri jahat.

kalau andalihat kulit dr Erickson atau kulita saya, ada strep dan staph (infeksi kulit akibat bakteri) strep dan stapj tidak buruk..

Mereka melindungi kita dari infeksi oportunitikitulah mengapa bayi yang lahir selaMA 3-6 bulan mereka sangt lemah terhadap infeksi oporunistik

Karena itu bayi berumur 1 bulan demam di UGD, kita melakukan spinal tap, rontgen, tes darah, tes urin dll.Tapi kalau anda yang demam sya tidak akan melakukan hal yang sama. karena , bayi belum terpapar bakteri dalam flora normal di lingkungan,sementara anda sudah punya, karna anda berinteraksi pergi ke pom bensin ke home depot itulah bedanya.

Kita semua butuh flora normal. Dr Erikson mengatakan jika anda dima di rumah selama 2-3 bulan, andak aka kehilangan flora normal.Jadi sya jamin, jika kita buka lockdown (setelah beberapa bulan akan ada sangat banyak orang yang jatuh sakit.Penyakit akan merajalela karena sistem imun kita melemah. Itu ilmu imonologi dan virologi dasar.

Saya punya beberapa kesimpulan.. Jika saya melihat prinsip-perinsip dasar mikrobiologi..

apakah kita harus mengisolasi diri di rumah? Jawaban kami, tidak. Apakah bisnis harus ditutup? Tidak.

Apakah kita harus mengetes masyarakat dan membiarkan mereka balik bekerja ? Ya.

efek samping dari lockdown seperti kekerasan terhadap anak, alkohol, kerugian ekonomi, adalah hal yang jauh lebih berbahaya.

Bagi masyarakat daripada virus yang terbukti mirip dengan flu musiman yang kita alami setiap tahun.

Kita harus melakukan sesuatu agar penutupan ekonomi tidak terjadi lagi kami ingin kita semua mengerti bahwa karantina adalah untuk orang yang sait bukan orang sehat.

Kaminingin memastikan, jika anda ingin memainkan hak-hak konstitusi warga, anda harus punya alasan saintifik yang baik,bukan cuma teori.

Kita juga akan bekerja untuk menemukan vaksin. Hal yang paling penting adalah kita harus kembali membuka rumah sakit, dokter dan perawat kembali bekerja.

Saya tau ada rumhasakit lokal yang dua latianya ditutup. Kita mempekerjakan staf minimum dalam situasi berat, ini salah.

Saya sudah bekerjasama dengan beberapa pejabat, saya sudah bicara dengan Kepala CDPH (California Public Health)."

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pendapat yang dikeluarkan Dr. Daniel Erickson dan Dr. Artin Messihi dari California dibantah para ahli kesehatan dan dikutuk American College of Emergency Physicians dan the American Academy of Emergency Medicine.

Youtube juga telah menghapus video yang menayangkan pendapat kedua doker tersebut, sebab melanggar persyaratan layanan YouTube dan bertentangan dengan rekomendasi WHO.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

3. Dokter RS di Manado Sogok Keluarga Pasien PDP Covid-19

Beredar informasi yang mengklaim dokter di rumah sakit Manado menyogok keluarga pasien agar setuju meninggal karena Covid-19.

Berikut keterangan video tersebut:

"Kejadian di Manado Tadi siang Ada orang yang meninggal Karena Penyakit jantung Tetapi dokter memberikan uang kepada keluarga (menyogok) agar Di beritakan bahwasanya Pasien tersebut meninggal Karena covid 19 Keluarga tidak Terima Alhasil seluruh keluarga beserta rekan rekan nya mengambil jenazah secara paksa. Waw Ada apa dengan indonesiaku."

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim dokter rumah sakit di Manado menyogok keluarga pasien agar setuju meninggal karena Covid-19 tidak didukung bukti kuat.

Direktur Utama (Dirut) RS Pancaran Kasih dr Frangky Kambey telah membatantah kabar tersebut, uang yang diberikan ke pihak keluarga adalah insentif memandikan jenazah. Pasien yang meninggal tersebut berstatus PDP, sehingga jenazahnya harus ditangani dengan mengacu pada protokol Covid-19.

4. Informasi Minum Kopi Bisa Menangkal Covid-19 dari Dokter Li Wenliang

Cek Fakta Liputan6.com mendapat informasi yang mengklaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal virus corona baru atau Covid-19 dari dr Li Wenliang.

Klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 dari dr Li Wenliang beredar di aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isinya:

"BAHAGIALAH PENGEMAR KOPI.🙏🙏

Breaking News dari CNN:

Minum Kopi 3 x Sehari untuk menangkal Covid-19.

Dr. Li Wenliang, dokter pahlawan China yang dihukum karena mengatakan yang sebenarnya tentang Virus Corona dan kemudian meninggal karena penyakit yang sama, telah mendokumentasikan file kasus untuk tujuan penelitian dan dalam file kasus tersebut mengusulkan penyembuhan yang secara signifikan akan mengurangi dampak COVID-19 Virus pada tubuh manusia.

Bahan kimia Methylxanthine, Theobromine dan Theophylline merangsang senyawa yang dapat menangkal virus ini pada manusia dengan sistem kekebalan minimal rata-rata.

Yang lebih mengejutkan adalah bahwa kata-kata rumit yang sangat sulit dipahami oleh orang-orang di China ini sebenarnya disebut KOPI di India, YA, KOPI reguler kami memiliki semua bahan kimia ini di dalamnya.

Methylxanthine utama dalam COFFEE adalah kafein stimulan. Methylxanthines lain yang ditemukan dalam KOPI adalah dua senyawa kimiawi yang serupa, Theobromine dan Theophylline. Tanaman KOPI menciptakan bahan kimia ini sebagai cara untuk menangkal serangga dan hewan lainnya.

Siapa yang tahu bahwa semua solusi untuk virus ini adalah secangkir KOPI sederhana dan itulah alasan mengapa begitu banyak pasien di China disembuhkan.

Staf rumah sakit di China sudah mulai menyajikan KOPI kepada pasien 3 kali sehari, Dan efeknya akhirnya di Wuhan "Pusat Pandemi ini" telah diatasi dan penularan ke komunitas hampir berhenti.

Silakan bagikan pesan ini kepada teman dan keluarga Anda untuk menyadarkan mereka tentang berkah berupa KOPI di dapur Anda.🙏🙏"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 dari dr. Li Wenliang tidak benar,

Informasi yang terdapat pada pesan berantai klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 dari dr. Li Wenliang salah, dr Li Wenliang adalah seorang dokter mata, situs web CNN juga tidak menampilkan artikel apapun berdasarkan berkas kasus oleh dr Wenliang.

Kematian dr Li Wenliang pun karena COVID-19 dan dia tidak memiliki file kasus apa pun yang mengklaim kopi sebagai obat COVID-19.

Berdasarkan laporan manfaat Methylxanthine, Theobromine, dan Theophylline, tidak ada yang menunjukkan bahwa ketiganya dapat menyembuhkan virus corona baru atau virus lain dari keluarga yang sama.

5. China Akui Dokter Palestina Temukan Vaksin Covid-19

Kabar tentang China yang mengakui dokter Palestina menemukan vaksin virus corona atau Covid-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan oleh situs asianmuslim.com dengan judul artikel "China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen".

Berikut narasinya:

Asianmuslim.com - China secara resmi mengumumkan, hanya beberapa jam yang lalu, keberhasilan serum Palestina yang diberikan kepada Dr. Manar Saadi Al-Shenawi.

Melalui Kementerian Kesehatan China temuan ini di dedikasikan sebagai serum untuk mengobati virus Corona, yang telah terbukti 100 % efektif pada lebih dari 7 kasus yang telah disembuhkan.

Lebih lanjut Pemerintah China secara terang-terangan mengakui bahwa imuwan medis Palestina telah membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka adalah pembuat kehidupan.

Dan hak untuk menciptakan serum Palestina telah menjadi 100% hak paten yang di ekspor ke semua negara di dunia, dan otoritas harga itu sesuai dengan harga yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang tentu akan menjadi booming ekonomi dalam sejarah kedokteran Palestina, dan bahkan mungkin untuk menjual obat yang akan membayar hutang Palestina dan menjadi ekonomi Tiongkok dalam waktu dekat.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Kabar tentang China yang mengakui dokter Palestina menemukan vaksin virus corona atau Covid-19 ternyata tidak benar. Palestina dan negara-negara di Arab lainnya belum menemukan vaksin virus corona.

Narasi yang disebarkan dalam artikel "China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen" tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya