Pemerintah Bangun 53 Rumah Khusus bagi Warga Terdampak Proyek YIA

Pemerintah membangun 53 unit rumah khusus (rusus) untuk masyarakat yang terdampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Okt 2020, 13:00 WIB
Beberapa petugas mengecek area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan membangun sebanyak 53 unit rumah khusus (rusus) untuk masyarakat yang terdampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Masyarakat yang akan menempati rusus tersebut berasal dari sejumlah desa yang terdampak pembangunan Bandara NYIA yakni dari Desa Palihan, Glagah, dan Kaligintung.

Rusus yang dibangun di Dusun Sewates, Kelurahan Kaligintung, Kabupaten Kulonprogo ini merupakan tipe 36 meter persegi dan dilengkapi dengan jaringan listrik, air bersih, drainase, serta jalan lingkungan yang baik. Setiap rumah dibangun di atas lahan 80 meter persegi.

"Kami telah membangun rumah khusus 53 unit untuk masyarakat yang tanah dan rumahnya digunakan untuk pembangunan Bandara NYIA," ujar Direktur Rumah Khusus Ditjen Perumahan Kementerian PUPR R Johny Fajar Sofyan Subrata dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).

Johny menerangkan, Kementerian PUPR telah membangun rusus di Kabupaten Kulonprogo sejak 2017. Hingga saat ini, setidaknya ada sekitar 103 unit rusus yang dibangun Kementerian PUPR di Kabupaten Kulonprogo.

"Rusus ini diperuntukkan kepentingan atau keperluan khusus termasuk mendukung program pemerintah termasuk mendukung lokasi yang terdampak bencana dan keperliuan khusus lainnya," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selesai Dibangun

Rusun

Saat ini, ia melanjutkan, kondisi rusus telah selesai dibangun dan akan mulai dihuni oleh masyarakat yang berhak menempati rumah tersebut.

"Rusus ini telah siap dihuni dan kuncinya juga akan diserahkan kepada para penghuni. Kami berpesan kepada pemerintah kabupaten dan masyarakat untuk tetap mematuhi protolol kesehatan dan dapat memanfaatkan, merawat serta memelihara rusus ini sehingga menjadi rumah yang layak huni. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini rumah menjadi tempat yang nyaman," tuturnya.

Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Jawa III, Mochamad Mulya Permana menyatakan, rusus di Kaligintung yang mulai dibangun pada 2019 ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dengan Kementerian PUPR.

"Rusus ini dapat menampung sekitar 212 jiwa. Total alokasi dana pembangunan rusus tersebut sebesar Rp 8,16 miliar," terangnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya