Tanda Mental Sehat, Punya Keinginan Jasmani yang Wajar

Naftalia Kusumawardhani psikolog klinis Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Surabaya menerangkan bahwa individu yang sehat mental memiliki keinginan jasmani yang memadai dan wajar dalam pemenuhannya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Okt 2020, 20:00 WIB
Kesehatan mental anak muda. (Foto: DanaTentis from Pixabay )

Liputan6.com, Jakarta Naftalia Kusumawardhani psikolog klinis Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Surabaya menerangkan bahwa individu yang sehat mental memiliki keinginan jasmani yang memadai dan wajar dalam pemenuhannya.

Ia memberi contoh sederhana, jika seseorang lapar maka ia akan makan secukupnya. Orang yang tidak makan hanya karena terobsesi dengan tubuh ramping sampai-sampai tidak memikirkan kecukupan gizinya maka orang tersebut tidak sehat mental.

“Keinginan jasmani juga contohnya olahraga, misalnya olahraga terus-menerus  sehingga melupakan yang utama. Gak belajar, gak bergaul hanya karena olahraga atau juga kecanduan operasi plastik sampai-sampai wajahnya seperti boneka barbie,” ujar Naftalia dalam webinar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) ditulis pada Rabu (7/10/2020).

Selain keinginan jasmani yang memadai salah satu tanda seseorang memiliki mental sehat adalah orang tersebut memiliki tujuan hidup yang wajar. Tujuan hidup bukan terkait rencana-rencana sederhana misalnya ia akan makan beberapa jam kemudian, namun lebih ke tujuan keberadaan dia di dunia ini, tambahnya.

“Tujuan hidup berkaitan dengan keberadaan dia sebagai manusia seseorang menginginkan apa dan tujuan apa untuk dicapai.”

Simak Video Berikut Ini:


Kemampuan Belajar dari Pengalaman

Tanda individu sehat mental lainnya adalah kemampuan belajar dari pengalaman. Menurut Naftalia, selama melayani berbagai klien ia menyimpulkan bahwa tidak semua orang memiliki  kemampuan reflektif  atau belajar dari pengalaman.

“Ini perlu dilatihkan karena mereka menganggap pengalaman yang sudah lewat ya sudah. Memang betul, tapi makna dari pengalaman itu yang membuat kita makin lama makin bagus kualitas mentalnya. Karakter kita terbentuk dari sana.”

Ia menambahkan, anak-anak perlu diajarkan cara belajar dari pengalaman karena kemampuan reflektif yang bagus akan membuat anak atau individu puas terhadap kehidupannya.

“Kalau tidak, orang akan mengeluh terus dan menganggap pengalaman hidupnya selalu buruk.”

Selain itu, orang sehat mental juga memiliki kemampuan menghargai perbedaan dan berkiprah dalam kelompok.

“Sehat mental bukan hanya proses pertumbuhan di dalam diri, tapi juga mampu melihat sekitar sehingga mengetahui bahwa hidup dikelilingi dengan keberagaman,” tutupnya. 


Infografis Depresi

Infografis Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya