Liputan6.com, Jakarta - Meski tak masuk dalam komponen inti mesin, cairan rem memiliki peranan penting pada kendaraan bermotor, tak terkecuali mobil. Harus dalam keadaan optimal, rem berfungsi menghentikan laju kendaraan.
Hal ini membuat rem harus selalu diperhatikan dengan baik. Karena itu, fungsi dan jenis cairan rem wajib diketahui oleh pemilik kendaraan. Berikut penjelasannya seperti dilansir Garda Oto, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga
Advertisement
Sebagai bagian dari sistem rem, cairan rem berfungsi untuk melumasi komponen logam yakni cakram dan kampas. Seperti yang diketahui, cakram dan kampas bergesekan untuk menghentikan atau mengurangi kecepatan mobil.
Ketika bergesekan, panas yang dihasilkan mampu mempercepat kedua komponen aus. Namun, dengan cairan rem gesekan dua logam akan lebih tahan terhadap panas dan tak mudah kering.
Selain berfungsi melumasi komponen rem, cairan rem juga berfungsi untuk menyalurkan sistem hidrolik dikarenakan sifatnya yang serupa dengan fluida.
Sangat beragam jenis cairan rem biasanya disimbolkan dengan DOT. Berikut jenis-jenis cairan rem yang perlu diketahui.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. DOT 3
Jenis ini mengandung polyglycol ether yang higroskopik, artinya cairan rem ini dapat menyatu dengan air. Apabila cairan rem tercampur dengan air, wujud dan kinerjanya tetap sama dan tidak akan terganggu. Namun, apabila kandungan air terlalu banyak, titik didihnya akan menurun.
2. DOT 4
Untuk mobil tahun lawas, cairan rem yang cocok ialah DOT 4. Ini dikarenakan titik didih cairan rem jenis ini lebih tinggi dibanding DOT 3 sehingga cocok untuk mobil keluaran tahun lama yang memiliki sistem rem dengan suhu tinggi.
3. DOT 5
Cairan rem ini berbahan silikon dan sulit menyerap air sehingga tidak menyebabkan korosi. Selain itu cairan rem DOT 5 juga lebih stabil pada sistem rem dengan suhu tinggi.
Advertisement
Cara Kerja Cairan Rem
Cairan rem bekerja untuk mencegah gesekan antara cakram dengan kampas tidak kering. Cara kerja cairan rem sama dengan master silinder dan piston dimana gesekan dari cairan rem akan diberi energi mekanis sehingga menghasilkan panas.
Dampaknya, laju roda dapat terhenti sesuai dengan tekanan ke tromol. Sama seperti komponen lain, cairan rem juga memiliki tugas penting.
Apabila tak ada cairan rem, sistem rem menjadi kacau dan mempercepat cakram dan logam menjadi aus. Karena itu, pemilik harus selalu memeriksa kondisi kendaraan.
Baca Juga
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Advertisement