Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial meme soal pandemi virus corona covid-19. Meme itu ramai dibagikan sejak awal bulan ini.
Salah satu yang membagikan meme tersebut adalah akun Leyan Leyan. Dia mempostingnya di Facebook pada 4 Oktober 2020.
Advertisement
Dalam meme tersebut terdapat narasi sebagai berikut:
"Corona itu adanya di China bukan di sini. Di sini Cuma di ada adakan. Lagian Corona hanya penyakit biasa, bukan wabah di zaman Nabi. Jadi shouf di masjid-masjid wajib di rapatkan kembali, agar tdk mengundang murka Allah SWT."
Lalu benarkah meme yang menyebut virus corona covid-19 hanya ada di China dan hanya penyakit biasa?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tersebut dengan mengunjungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), who.int. Dalam website tersebut dijelaskan bahwa virus corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Virus corona diketahui menyebabkan infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Lalu covid-19 sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus korona yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019.
WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Pasalnya penyebaran virus itu sangat cepat dan luas hingga ke seluruh dunia.
Hingga saat ini ada 214 negara yang melaporkan kasus virus corona covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Total kasus di seluruh dunia hingga Rabu (7/10/2020) petang mencapai 36.087.836 dan menewaskan 1.055.379.
Khusus di Indonesia, jumlah kasus mencapai 315.714 dan menewaskan 11.472 orang. Pasien sembuh sendiri mencapai 240.291 orang.
Berdasar data pada awal September lalu, tingkat kematian covid-19 di Indonesia mencapai 4,1 persen. Angka ini melebihi tingkat kematian global yakni 3,26 persen.
Dilansir dari laman resmi WHO, sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Namun sekitar satu dari 5 orang yang terinfeksi covid-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas.
Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.
Namun, siapa pun dapat terinfeksi covid-19 dan mengalami sakit yang serius. Studi autopsi dari Carolin Edler yang dipublikasi Juni 2020 menyebutkan 95 persen kematian pada pasien covid-19 disebabkan oleh covid-19 dan hanya lima persen yang disebabkan oleh penyebab selain covid-19.
Hingga saat ini belum ada obat maupun vaksin untuk melawan covid-19. Calon vaksin yang ada sebagian besar masih memasuki uji klinis fase III.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut bahwa virus corona covid-19 hanya ada di China adalah tidak benar. Faktanya ada 214 negara yang sudah melaporkan kasus tersebut.
Selain itu covid-19 juga bisa menyebabkan penyakit serius dan belum ada obat serta vaksin untuk menyembuhkannya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement