Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah memfinalisasi pembentukan badan usaha pengelola investasi negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Dengan keberadaan badan usaha ini diharapkan akan ada dana asing segar senilai Rp 225 triliun yang siap masuk ke Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, modal awal pembentukan SWF ditaksir mencapai Rp 75 triliun. Modal awal tersebut berasal dari kombinasi aset negara, aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sumber-sumber lainnya.
Advertisement
"Di dalam PP itu kita akan mengatur mengenai LPI ini dengan penyertaan modal ditentukan di dalam PP yang terdiri dari ekuitas dalam dana tunai, saham BUMN, di mana kita berharap nilainya akan bisa mencapai Rp75 triliun," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (7/10/2020).
"Dengan ekuitas tersebut, kita berharap kita bisa menarik dana investasi hingga mencapai 3 kali lipat atau dalam hal ini mencapai Rp225 triliun," jelas dia.
Bendahara Negara ini menjelaskan, model SWF yang akan dibangun nantinya dikombinasikan dengan development fund dan stabilization fund. Di mana pemerintah ingin menjadikan SWF internasional seperti Temasek milik Singapura, SWF milik Abu Dhabi dan seterusnya.
Saksikan video di bawah ini:
Kelembagaan
Kemudian secara struktur kelembagaan, SWF akan terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direktur. Di mana Dewan Pengawas terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan tiga orang yang berasal dari kalangan profesional.
Dewan Pengawas juga akan dibentuk dari Dewan Pengawas dari Profesional yang idependen yang mewakili mitra strategis dari SWF ini.
"Yang nantinya akan diusulkan oleh Presiden, dikonsultasikan kepada DPR, dan diangkat oleh Presiden. Kita berharap akan mendapatkan mitra-mitra strategis yang reputable, sehingga kita bisa segera mengembangkan dan menggunakan ini untuk menarik investasi secara lebih baik" tutup Sri Mulyani.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement