Menengok Perkebunan Teh Tertinggi Kedua di Dunia di Gunung Kerinci Jambi

Saat mengunjungi Perkebunan Teh Kayu Aro di Jambi, Anda bisa menginap di berbagai penginapan dengan harga terjangkau.

oleh Henry diperbarui 08 Okt 2020, 03:03 WIB
Perkebunan Teh Kayu Aro di Gunung Kerinci, Jambi. (dok.Instagram @kerinci_sungai penuh/https://www.instagram.com/p/CASRAzigC6E/Henry)

Liputan6.com, Jakarta -  Teh merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Negeri kita memang banyak memiliki perkebunan teh yang indah dan memukau.

Salah satu yang terkenal adalah perkebunan teh Kayu Aro di kawasan Gunung Kerinci, Jambi. Tak lengkap kalau berkunjung ke Kabupaten Kerinci, Jambi tapi tidak mampir untuk menyusuri hamparan perkebunan teh sambil menikmati kesegaran udara pagi dengan latar puncak Sumatra Gunung Kerinci.

Dikutip dari kanal Reional Liputan6.com, berada di ketinggian elevasi 1.600 meter dari permukaan laut/mdpl, perkebunan teh Kayu Aro Kerinci, Jambi, menjadi perkebunan teh tertinggi kedua di dunia.

Sedangkan urutan pertama ditempati Darjeeling Tea Plantation di West Bengal, India Dengan berada di ketinggian itu tak heran jika kesegaran udara pagi sangat terasa di hamparan perkebunan teh itu. Tak hanya tertinggi kedua di dunia perkebunan teh peninggalan masa kolonial Belanda ini juga menjadi salah satu perkebunan teh yang tertua di Indonesia.

Bukti perkebunan teh itu tua, di sana banyak bangunan peninggalan penjajah Belanda yang bisa ditemui seperti rumah sakit, rumah karyawan hingga bangunan pabrik teh yang berdiri kokoh dan masih memproduksi teh.

Wisatawan dari luar daerah yang ingin bertandang ke Kayu Aro baiknya memilih untuk menginap. Daerah tersebut kini punya banyak penginapan, terutama di daerah tugu macan yang banyak menyediakan penginapan dengan harga terjangkau.

Suhu udara di Kayu Aro berkisar antara 17-23 derajat Celsius. Bahkan, suhu minimum di kawasan itu bisa mencapai 5 derajat Celsius. Jadi, untuk melengkapi sejuk dan segarnya udara pagi di sana akan lebih lengkap sambil menyeruput teh hangat asli daerah penghasilnya.

Dilansir dari akun Youtube ‘Pariwisata Jambi’ dan berbagai sumber lainnya, Perkebunan Kayu Aro dimulai oleh sebuah perusahaan Hindia Belanda pada 1925, selama masa kolonial dan kemudian diambil alih oleh Pemerintah Indonesia pada 1959.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rute Perjalanan

Kondisi rute dan pemandangan di Kayu Aro. Hamparan perkebunan teh Kayu Aro ini bakal dilintasi Tour de Singkarak pada etape ke-7 yang digelar 8 November 2019. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Proses pembuatan teh di Kayu Aro masih sangat tradisional. Mereka tidak memakai bahan pengawet atau pewarna, serta pekerja dilarang menggunakan kosmetik saat memproses teh.

Jika beruntung, Anda bisa melihat pekerja yang sedang memisahkan bubuk teh berdasarkan kualitas teh dan pengujian teh berkualitas di ruang pengujian.

Bagi penyuka wisata alam, ada beberapa tempat menarik lainnya yang terletak di dekatnya seperti Gunung Kerinci, Danau Kerinci, dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Untuk menuju ke Perkebunan Teh Kayu Aro, jika Anda dari Padang, Anda bisa menggunakan bus Padang-Sungai Penuh dengan menempuh jarak sekitar 300 km.

Perjalanan memakan waktu sekitar 6-7 jam melewati Muara Labuh dan Taman Hutan Raya Muhammad Hatta. Kalau dari Jambi, Anda bisa naik bus tujuan Muara Bungo. Jarak yang ditempuh sekitar 550 km dengan waktu perjalanan sekitar 7-8 jam melalui Danau Kerinci dan Kabupaten Merangin. Begitu sampai di Muara Bungo, Anda bisa menggunakan mini bus tujuan Sungai Penuh dan sampai di Perkebunan Teh Kayu Aro di Gunung Kerinci, Jambi.

Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya