Liputan6.com, Jakarta Tersenyum punya manfaat untuk membuat pikiran menjadi lebih positif, sekalipun hal itu dilakukan dengan tak ikhlas atau palsu.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di University of South Australia mengungkapkan bahwa tersenyum dapat menipu pikiran untuk jadi lebih positif hanya dengan menggerakkan otot-otot wajah.
Advertisement
Dikutip dari Science Daily pada Kamis (8/10/2020), studi yang dimuat di jurnal Experimental Psychology ini mengevaluasi dampak senyum palsu terhadap persepsi ekspresi wajah dan tubuh.
Peneliti menemukan bahwa aktivitas otot wajah tidak hanya mengubah pengenalan ekspresi wajah tapi juga ekspresi tubuh yang keduanya menghasilkan emosi lebih positif.
"Ketika otot Anda mengatakan Anda bahagia, Anda cenderung melihat dunia di sekitar Anda dengan cara yang positif," kata peneliti utama dan ahli kognisi manusia dan artifisial, Dr. Fernando Marmolejo-Ramos.
Simak Juga Video Menarik Berikut ini
Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental
Marmolejo-Ramos mengatakan, penelitian mereka menemukan bahwa ketika Anda memaksakan diri untuk tersenyum, hal ini merangsang amigdala atau pusat emosional otak, yang melepaskan neurotransmitter untuk mendorong kondisi emosional yang positif.
Ia menambahkan, temuan ini membuka wawasan penting yang berimplikasi pada kesehatan mental.
"Jika kita bisa menipu otak agar menganggap rangsangan sebagai 'bahagia' maka kita berpotensi menggunakan mekanisme ini untuk membantu meningkatkan kesehatan mental," ujarnya.
Menurut Marmolejo-Ramos, ada hubungan kuat antara tindakan dan persepsi.
"Singkatnya, sistem persepsi dan motorik saling terkait saat kita memproses rangsangan secara emosional," katanya. "Sebuah pendekatan 'berpura-puralah sampai Anda berhasil' bisa memiliki keuntungan dari yang kita harapkan."
Advertisement