Liputan6.com, Jakarta - Massa buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) dihalau jajaran Polres Metro Jakarta Pusat di Jalan Gerbang Pemuda, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat akan bergerak menuju Gedung DPR/MPR.
Mereka ingin menyuarakan penolakan atas disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) lewat rapat paripurna DPR yang digelar Senin, 5 Oktober kemarin.
Advertisement
Dari pantauan Liputan6.com, buruh awalnya mendengarkan aba-aba yang disampaikan oleh orator di atas mobil komando.
Seorang orator mengingatkan massa agar menggunakan atribut SBSI. Hal ini untuk meminimalkan masuknya penyusup di tengah-tengah peserta unjuk rasa.
"Tolong yang hadir di sini jangan lupa pakai baju kebanggaan kita, baju SBSI. Ini biar kami mudah mengenali. Hati-hati penyusup yang mengatasnamakan peserta unjuk rasa," ucap orator.
Pada sisi lain, kepolisian membuat barikade menutup ruas jalan menuju ke Gedung DPR/MPR. Mereka berbaris di bawah Fly Over Senayan dengan atribut lengkap, seperti helm, rompi, serta tameng di bawah Fly Over Senayan. Antara buruh dan polisi hanya berjarak 50 meter.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gedung DPR Memasuki Masa Reses
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, menemui perwakilan dari SBSI. Heru menyampaikan Gedung DPR/MPR sedang kosong.
"Anggota DPR saat ini sedang memasuki masa reses. Jadi, di sana tidak ada orang," ujar Heru.
Usai berdialog dengan Kapolres, koordinator massa buruh meminta anggotanya membubarkan diri. Massa akhirnya pergi meninggalkan lokasi.
Advertisement