Riset LD FEB UI: Gojek Bantu Pengguna Beradaptasi di Masa Pandemi

86 persen konsumen menganggap aplikasi Gojek membantu mereka beradaptasi dan menjaga produktivitas selama pandemi

oleh M Hidayat diperbarui 08 Okt 2020, 16:25 WIB
Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Riset terkini Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan perubahan pola penggunaan layanan digital selama pandemi.

Riset ini merupakan bagian dari riset mengenai dampak sosial-ekonomi Gojek di Indonesia yang sebelumnya telah menggali dampak pandemi pada mitra driver, mitra UMKM, dan ekosistem Gojek secara keseluruhan.

Menurut riset tersebut, mayoritas konsumen (93 persen) menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri.

Kebanyakan dari mereka (86 persen) juga merasa aplikasi Gojek membantu mereka beradaptasi dengan kebiasaan baru dan tetap produktif selama pandemi Covid-19.

Selanjutnya, mayoritas konsumen dalam penelitian ini menilai layanan aplikasi Gojek mendorong masyarakat menggunakan pembayaran digital (97 persen), memudahkan masyarakat memulai usaha digital (97 persen), dan membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan gaya hidup lebih sehat (96 persen) selama pandemi.

"Hasil dari riset kami menunjukkan situasi pandemi mendorong perubahan perilaku dari konsumen, dan tampaknya terjadi percepatan proses digitalisasi oleh konsumen di Indonesia. Selama pandemi konsumen semakin bergantung pada layanan digital tradisional, seperti pemesanan makanan, pengiriman barang, dan pembayaran digital," ujar Dr. Alfindra Primaldhi, Peneliti LD FEB UI dalam keterangan tertulis.


Temuan Lainnya

Konsumen mengaku menjadi lebih sering menggunakan layanan GoFood (65 persen), GoPay (68 persen), Paylater (57 persen), dan GoSend (36 persen) dibandingkan sebelum pandemi. Hal ini juga tecermin dari peningkatan rata-rata pengeluaran konsumen per bulan untuk layanan belanja kebutuhan sehari-hari (GoMart, 44 persen), pemesanan makanan (GoFood, 26 persen).

Secara keseluruhan, saldo GoPay yang konsumen gunakan per bulannya meningkat 8 persen.

Selain itu, kata Alfindra, ada peningkatan penggunaan layanan digital yang sebelumnya tidak terlalu banyak digunakan oleh konsumen, seperti layanan kesehatan melalui GoMed, dan amal melalui GoGive.

"Keberadaan platform digital seperti Gojek membantu konsumen untuk beradaptasi, dan menjaga produktivitas dalam situasi pandemi yang penuh ketidakpastian," tutur Alfindra.

 


Mobilitas Menurun

Pandemi Covid-19 diduga telah mendorong proses digitalisasi di Asia Tenggara menjadi lebih cepat lima tahun. Penggunaan platform digital oleh konsumen di Indonesia selama pandemi Covid-19 menjadi menarik untuk diteliti.

Oleh karena itu, LD FEB UI melakukan studi kasus pada ekosistem Gojek sebagai aplikasi on-demand yang paling banyak digunakan konsumen di Indonesia.

Menurut penelitian ini, mobilitas masyarakat selama pandemi juga berkurang, yang terlihat dari penurunan pengeluaran konsumen (-18 persen) untuk layanan transportasi, khususnya layanan roda-dua GoRide. Hal ini wajar mengingat peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan konsumen untuk lebih banyak beraktivitas di rumah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya