Aksi Mahasiswa di Belakang Istana Kepresidenan Rusuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Polisi yang mendapat perlawanan dari massa melakukan tindakan bertahan dengan menembakkan gas air mata.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Okt 2020, 14:55 WIB
Massa dari sejumlah elemen mahasiswa berunjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan di Simpang Harmoni, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Massa dari berbagai organisasi mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Simpang Harmoni, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, bentrok dengan aparat kepolisian.

Pantauan Liputan6.com, massa yang meneriakkan yel-yel penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja berupaya merangksek barikade kepolisian yang menutup akses menuju ke Istana Kepresidenan.

"Maju, Lawan. Tolak Omnibus Law!” ucap sejumlah massa yang berorasi, Kamis (8/10/2020).

Polisi, yang membuat barikade, tetap bertahan dan menghalau massa dengan tembakan gas air mata. Massa yang mengenakan sejumlah jas almamater perguruan tinggi melempar batu dan pecahan-pecahan botol ke arah aparat.

Hingga kini, aksi lemparan dan serang massa ke arah polisi yang berjaga di sekitar Jalan Majapahit dan Ir Djuanda masih berlangsung.

Sejumlah polisi melalu pengeras suara mengimbau kepada massa untuk tenang dan tidak melakukan aksi perlawanan.

Adik-adik mahasiswa tenang. Tidak usah menggunakan cara-cara anarkis seperti ini,” ucap salah seorang polisi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya