Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar membeberkan sejumlah strategi dalam rangka memperkuat bisnis PGN. Menurut dia, optimalisasi kinerja dan efisiensi menjadi kunci penguatan bisnis PGN.
Hal tersebut diungkapkan Arcandra lewat akun Instagram-nya @arcandra.tahar.
Advertisement
"Alhamdulillah, dalam situasi Pandemi COVlD-19 yang masih terjadi, semangat perubahan dan perbaikan kinerja di PGN tetap tinggi. Berbagai inisiatif sudah dan akan terus dilakukan untuk menjaga dan memastikan bahwa peran PGN dalam memenuhi kebutuhan energi gas bumi di dalam negeri semakin kokoh," dikutip dari akun Instagram @arcandra.tahar.
Dia menjelaskana, di sektor hulu, anak perusahaan PGN yaitu PGN Saka saat ini terus bekerja dan melakukan banyak inisiatif agar proyek pengeboran dan produksi di area Wilayah Kerja (WK) Pangkah, Jawa Timur, dapat segera melakukan first oil (produksi minyak perdana). Di WK ini ada dua proyek yang sedang dikembangkan yaitu Lapangan Sidayu dan West Pangkah.
Tim PGN Saka, lanjut Arcandra, saat ini sedang berusaha mempercepat proses pekerjaan teknik, seperti penyelesaian Iandasan pengeboran dan pekerjaan fabrikasi pembangunan dua platform. Pengerjaan platform tersebut dilakukan oleh sumber daya lokal di Cilegon, Banten.
Arcandra memaparkan, lapangan Sidayu akan dikembangkan dengan 3 sumur produksi dengan produksi minyak sekitar 7.000 BOPD dan gas sebanyak 3,9 MMSCFD.
Sementara di Lapangan West Pangkah akan dikembangkan 4 sumur produksi dengan initial produksi sekitar 2.000 BOPD den 23 MMSCFD. Nantinya, produksi migas dari kedua proyek ini akan dialirkan melalui pipa bawah Iaut yang konstruksinya sudah ada di WK Pangkah.
"Khusus untuk Iapangan Sidayu, dari rencana pengerjaan proyek selama 17 bulan, Insyaa Allah akan bisa diselesaikan dalam waktu 12 bulan. Percepatan proyek ini dilakukan tanpa mengurangi spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan sejak awal. Dengan adanya percepetaan ini diharapkan first oil dari Iapangan Sidayu bisa dilakukan pada pertengahan 2021," jelas dia di akun Instagram-nya.
Arcandra mengungkapkan, penguatan bisnis hulu seperti yang dilakukan PGN Saka adalah bagian dari komitmen PGN sebagai sub holding gas untuk mendukung pemenuhan energi domestik. Komitmen Iain yang tidak kalah kuat adalah mempercepat proyek-proyek infrastruktur, baik yang terkait dengan pasar industri, rumah tangga, kelistrikan dan transportasi.
"Pandemi ini tidak menghalangi komitmen PGN untuk membangun berbagai infrastruktur gas bumi," tutup dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PGN Siap Bangun Infrastruktur LNG di 52 Pembangkit Listrik PLN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani Surat Perjanjian Induk Kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dalam kerja sama ini, PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) akan menyediakan pasokan dan pembangunan Infrastruktur Liquefied natural gas (LNG) di 52 lokasi pembangkit listrik PLN. Penandatanganan dilaksanakan Direktur Utama PGN, Suko Hartono dan Direktur Energi Primer PLN, Rudy Hendra Prastowo, Senin (05/10) kemarin.
Suko mengungkapkan, kerjasama ini sebagai upaya pemerintah dalam mendorong efisiensi produksi energi dan pemanfaatan di sisi hilir. Sehingga gas bumi tidak lagi menjadi komoditas semata, namun secara nyata mampu menjadi pendorong perekonomian nasional dengan ketersediaan energi listrik yang bersaing dan berkelanjutan.
“Kami akan mengupayakan pembangunan infrastruktur LNG dapat berjalan tepat waktu, dengan teknologi tepat guna dan efisiensi tinggi ditengah tantangan di masa pandemic. Peningkatan pemanfaatan TKDN juga optimalisasi peran anak perusahaan dan afiliasi, adalah salah satu pendekatan yang dilaksanakan agar proyek dapat berjalan secara efektif dan efisien” jelas Suko dalam keterangan resmi, Selasa (6/10/2020).
Perjanjian ini juga untuk mengatur penyelarasan pasokan LNG dan gas dengan kontrak-kontrak penyediaan LNG dan gas milik PLN yang sudah ada.
Untuk tahap awal, PGN dan PLN sepakat melaksanakan tahap Quick Win di PLTMG Sorong, PLTMG Tanjung Selor, dan PLTMG Nias. Tahap Quick win ditargetkan dapat menyediakan harga yang lebih rendah dari HSD di plant gate pembangkit PLN.
Advertisement