Liputan6.com, Cirebon - Gelombang aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law) terjadi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Cirebon.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Cirebon melakukan long march menuju gedung DPRD Kota Cirebon. Namun di tengah perjalanan sempat terjadi gesekan yang menimbulkan kericuhan.
Advertisement
Dari informasi yang didapat, kericuhan bermula saat sekelompok orang yang tidak dikenal ingin bergabung bersama para mahasiswa namun dihalau polisi.
Pada pukul 10.00 WIB, ratusan mahasiswa tampak mulai berdatangan ke Jalan Siliwangi, tempat di mana kantor DPRD Kota Cirebon sebagai tujuan aksi berada. Polisi sudah berjaga membentuk pagar sejak sebelum kantor DPRD.
Kemudian, pihak kepolisian memilah siapa saja yang diperbolehkan untuk mengikuti aksi. Seluruh organisasi mahasiswa diizinkan masuk ke depan kantor DPRD untuk melanjutkan aksi. Ratusan lainnya dari kelompok orang yang tidak dikenal tidak diizinkan masuk.
Tak berapa lama, kelompok orang yang tidak dikenal tersebut akhirnya mulai melemparkan batu karena mencoba melawan saat berusaha dibubarkan oleh polisi. Kericuhan pun pecah.
Kelompok tersebut akhirnya mundur dan merangsek menuju Jalan Kartini. Di Jalan Kartini keributan pun tak terhindarkan. Mobil water canon menjadi sasaran lemparan batu dan kayu.
Suasana mencekam pun tak bisa dihindari saat polisi mulai melemparkan gas air mata. Polisi melakukan penyekatan di Jalan Siliwangi dan Kartini. Hingga berita ini diturunkan, kericuhan masih terjadi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Ruas Jalan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Andi Armawan mengimbau warga menghindari beberapa ruas jalan yang ada di Kota Cirebon.
Yakni Jalan Siliwangi, Kartini, Tenda Barat, dan Ks Tubun.
"Massanya padat di beberapa jalan, seperti jalan Siliwangi, Kartini, Tenda Barat, KS Tubun, dilakukan pengalihkan arus," kata Andi, Kamis (8/10/2020).
Hingga siang ini massa aksi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja terus berdatangan, setelah Aksi massa dari aliansi mahassiswa sudah membubarkan diri. Bahkan, massa aksi yang belum diketahui asalnya masih memadati dibeberapa jalan besar di Kota Cirebon.
"Untuk masyarakat diharapkan menghindari jalan-jalan yang dilalui keramaian massa aksi penolakan UU Cipta Kerja," jelasnya.
Pantauan di lokasi massa aksi penolakan UU Omnibuslaw Cipta Kerja gelombang kedua masih bertahan, berkumpul di depan Kantor DPRD Kota Cirebon.
Selain itu, pantauan terkini suasana di Jalan Kartini massa aksi yang diketahui berasal dari klub motor dan sejumlah ormas masih ricuh sekaligus memanas, pihak polisi masih membuat pertahanan dengan menyemprotkan gas air mata juga sesekali menghalau massa dengan tembakan ke udara.
Advertisement