Liputan6.com, Palembang - Pergerakan mahasiswa se-Sumatera Selatan (Sumsel) terhadap penolakan pengesahan Undang-Undang (UU) Omnibus Law, sudah dilakukan pada hari Rabu (7/10/2020) kemarin di simpang DPRD Sumsel di Palembang.
Puluhan ribu mahasiswa dari berbagai kampus di Sumsel, menutup sebagian akses lalu lintas di Jalan Kapten A Rivai hingga Jalan POM XI Palembang.
Baca Juga
Advertisement
Aksi demonstrasi penulakan UU Omnibus Law tersebut, berjalan kondusif dan tanpa adanya kerusuhan.
Di balik aksi demonstrasi tersebut, ada enam momen unik yang cukup mewarnai gerakan mahasiswa tersebut.
1. 'I Love Puan'
Para mahasiswa banyak membawa kertas karton bertuliskan penolakan terhadap UU Omnibus Law.
Namun, tidak sedikit para pendemo yang memegang kertas karton bertuliskan kata-kata yang lucu dan kocak.
Seperti salah satu mahasiswa yang menuliskan kata-kata ‘I Love Puan’ dengan emotion hati berwarna merah.
Ada juga menbuat kata-kata ‘Calon Mertua, Maaf Aku Ikut demo. Bukan Aku Gak Baik, Tapi Negara Sedang Darurat’.
2. Larisnya Pedagang Air Mineral
Momen lautan mahasiswa menyemut di jalanan di Kota Palembang, juga dimanfaatkan para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Seperti pedagang air mineral dan es, yang laris manis dibeli oleh para mahasiswa yang kehausan di tengah aksi demonstrasi.
Saat aksi demonstrasi kemarin, salah satu pedagang rela masuk berhimpit-himpitan di tengah kerumunan massa. Bahkan ada yang sengaja membawa beberapa botol air mineral dingin dan bertransaksi secara langsung.
3. Jalan Khusus Becak Kasur
Ketika semangat para mahasiswa terus membara menyuarakan penolakan UU Omnibus Law, ada satu orang tukang becak yang masuk di tengah kerumuman pendemo di Palembang.
Tukang becak tersebut membawa kasur yang diletakkannya di atas atap becak. Sontak para mahasiswa langsung memberikan jalan khusus, agar tidak menyusahkan pembawa becak mendorong kendaraannya.
Momen ini pun sempat diabadikan para mahasiswa, karena menjadi hal unik yang terjadi di tengah aksi mereka.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
4.Kehadiran Sosok ‘Raisa’
Di tengah kerumunan para pendemo, ada satu orang demonstran yang cukup mencolok yang memperkenalkan dirinya sebagai Raisa Bara Bere.
Cek Raisa, sapaan akrabnya, hadir di lautan mahasiswa dengan dandanan menor. Seperti menggunakan rambut wig berwarna cokelat keemasan yang panjang, gaun biru mencolok, stocking kaki senada warna kulit dan sepatu kets.
Dandanan di wajahnya pun juga mencolok, dengan blush on cerah, lipstik merah merona, eye liner hitam pekat hingga alis yang dibentuk rapi.
“Saya ikut dari hati tanpa paksaan, karena saya merasa saudara saya di luar sana banyak yang susah. Buat pemimpin yang terhormat, hati-hatilah dalam memimpin asal jangan saling menyakiti. Jika (UU Omnibus Law disahkan), berarti hati nurani sudah mati,” katanya.
5. Polisi Amankan Pendemo
Para mahasiswa juga sempat memprotes pihak kepolisian, yang mengamankan para pendemo lainnya yang disinyalir bukan merupakan mahasiswa.
Bahkan ketika ditanya tentang identitasnya, pendemo yang diamankan polisi mengaku sebagai salah satu pelajar di sekolah kejuruan di Palembang.
Aksi pihak kepolisian yang menyeret para pendemo tersebut dengan kasar, juga memantik emosi para pendemo mahasiswa lainnya.
Advertisement
6. Ratusan Pendemo Digiring ke Polrestabes Palembang
Para anggota kepolisian akhirnya mengumpulkan para pendemo yang diamankan ke Mapolrestabes Palembang.
Ada sekitar 183 orang pendemo dari berbagai kalangan, yang diamankan dan diinterogasi satu per satu.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji menjelaskan, aksi hari ini memang tidak ada pemberitahuan, namun pihaknya tetap melakukan pengamanan dan berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Untuk mengamankan aksi ini, kami menerjunkan 1.200 personil. Memang, kami melakukan beberapa kali penangkapan dan dari itu ada 183 orang yang diamankan. Mereka ini akan menyusul dan membuat aksi mahasiswa menjadi rusuh," ujarnya.