Halte Transjakarta Bundaran HI Dibakar Pendemo Rusuh

Massa juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti rambu lalu lintas dan membakar satu unit ekskavator kecil yang diperuntukan proyek pembangunan MRT.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2020, 19:01 WIB
Penumpang melakukan tapping e-ticketing di gate in Halte Bus Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (25/3). Halte Bundaran HI menjadi halte Transjakarta pertama yang terintegrasi fisik secara langsung dengan stasiun Moda Raya Terpadu (MRT). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jakarta kembali ricuh. Setelah terjadi di Harmoni, kericuhan bergeser hingga ke Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Massa yang sudah kadung emosi, membakar sejumlah fasilitas umum. Tampak Halte Transjakarta Bundaran HI dan Sarinah dibakar massa. Hingga berita ini diturunkan, api masih berkobar.

Pantauan di lokasi, tidak terlihat petugas yang berusaha memadamkan api. Massa juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti rambu lalu lintas dan membakar satu unit ekskavator kecil yang diperuntukan proyek pembangunan MRT.

"Dibakar tadi sekitar 10 menitan yang lalu. Terus massa juga ngerusak fasilitas umum. Rambu dibakar, beko (ekskavator) kecil yang buat (proyek) MRT dibakar. Sepeda yang gratis itu lagi diparkir juga dibakar," ujar salah satu warga, Arie saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/10).

"Sekarang di jalanan berserakan puing-puing yang dirusak massa. Lalu lintas lumpuh total. Belum keliatan petugas yang padamin api," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bakar Pos Polisi

Elemen Buruh melakukan aksi di depan Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Rabu (12/2/2020). Dalam aksinya mereka menolak draft Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ia juga mengatakan terlihat barikade polisi di perempatan Sarinah yang mengarah ke Gedung Bawaslu RI. Sementara itu, massa masih nampak beringas.

Sebelumnya Pos Polisi Harmoni dan Tugu Tani juga dibakar massa, buntut aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh.

 

Reporter: Arie Basuki

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya