Singapore Airlines Sajikan Satai Berbahan Impossible Meat

Satai Impossible Meat bisa dinikmati lewat layanan pesan antar maupun disantap di restoran 'pop-up' Singapore Airlines.

oleh Komarudin diperbarui 21 Okt 2020, 18:53 WIB
Singapore Airlines menyuguhkan hidangan satai berbahan impossible meat atau bahan nondaging (Dok.https://www.krisshop.com/en/store/siahome

Liputan6.com, Jakarta - Singapura Airlines memberikan sentuhan modern pada salah satu hidangannya. Mereka menyuguhkan satai yang terbuat dari Impossible Meat nabati.

Hidangan untuk kelas bisnis dan kelas satu ini hadir dengan saus kacang pedas. Namun, satai yang disajikan tak menggunakan daging ayam, domba, dan sapi, tapi diganti dengan hidangan ramah vegetarian yang dibuat oleh Impossible Foods California untuk memberikan rasa dan tekstur yang sama, seperti dilansir dari laman Executive Traveller, Kamis, 8 Oktober 2020.

Satai ini tidak hanya untuk vegetarian dan vegan. Namun, seperti pengganti daging modern lainnya, satai ini juga merupakan pilihan sesekali untuk karnivora yang sadar kesehatan.

Pihak Singapore Airlines mengatakan satai dengan Impossible Meat ini dibuat secara khusus untuk melengkapi makanan vegetarian. Makanan tersebut tersebut juga bisa dipesan.

Satai non-daging akan tersedia melalui pengiriman rumah baru kelas bisnis dan makanan kelas satu Singapore Airlines dan juga di 'restoran pop-up' Airbus A380, yang akan melihat superjumbo yang diarde diubah menjadi tempat makan di Bandara Changi Singapura pada 24-25 Oktober 2020.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Impossible Foods

Impssible meat (Dok. Instagram/Imposdsible_f00ds/https://www.instagram.com/p/CEhPXRTlMwb/Komarudin)

Kehadiran Impossible Foods pertama kali pada 2018. Impossible Foods diciptakan oleh seorang profesor biokimia asal Stanford University, Patrick O. Brown.

Ia memutuskan untuk mengalihkan jalur kariernya untuk mengatasi masalah mendesak dari perubahan iklim. Secara khusus, ia ingin membuat sistem pangan global berkelanjutan dengan membuat daging, ikan, dan produk susu dari tumbuhan - yang memiliki jejak karbon jauh lebih rendah daripada daging, ikan, dan produk susu dari hewan.

Dilansir dari laman Impossible Foods, misi IF adalah memulihkan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengubah sistem pangan global. "Untuk melakukan ini, kami membuat daging, ikan, dan susu dari tumbuhan yang lezat, bergizi, terjangkau dan berkelanjutan," tulis laman Impossible Foods.

Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya