Liputan6.com, Jakarta - Bentrok antara aparat dengan massa demonstran yang pecah di ruas Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Kota Tangerang pada Kamis, 8 Oktober 2020 memakan korban.
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Sugeng Hariyanto terluka di wajahnya akibat terkena lemparan batu dari massa pengunjuk rasa.
Advertisement
"Kena lemparan batu, kayaknya gede. Berdarah di hidung dan terluka di hidung," kata Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan, Kamis malam.
Terlihat dari beberapa video yang beredar, sesaat setelah kejadian, Kapolres tampak dipapah oleh beberapa anggota polisi. Kabag Ops juga menjelaskan, saat kejadian Kapolres dengan berani berdiri tepat di tengah lokasi bentrok bersama pasukan gabungan.
Saat mencoba menenangkan massa yang mulai memanas, Sugeng pun terkena lemparan batu dan terluka. Menurut Ruslan, petugas langsung mendampingi Sugeng untuk mendapatkan perawatan medis.
"Alhamdulillah sekarang sudah membaik karena langsung ditangani medis," jelas Ruslan.
Rupanya bukan hanya Kapolres Metro Tangerang saja yang terluka akibat bentrok dengan ribuan massa buruh dan mahasiswa. Menurut Ruslan, Kasat Samapta dan seorang Polwan juga turut menjadi korban luka.
"Kasat Samapta juga kena kakinya dan dagunya, sama kena batu juga," kata Ruslan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Polwan Patah Tulang
Namun, beda ceritanya dengan polwan. Diceritakan Ruslan, polwan tersebut mengalami luka lebih serius daripada rekannya. Pasalnya, polwan tersebut patah tulang tangan karena terjatuh.
"Polwan ada yang patah tangannya karena jatuh, besok mau konsul ke ortopedi untuk kepastiannya," ujar Ruslan.
Seperti diketahui sebelumnya, aksi protes pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang semula berjalan damai di Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Tangerang, berujung ricuh.
Penyekat yang dibuat polisi di dekat perbatasan Tangerang-Jakarta, berhasil dipecah oleh massa dari arah Tangerang dan juga Jakarta.
Akhirnya, ribuan massa berhasil masuk ke Jakarta untuk kembali melakukan aksi protes di Gedung DPR RI.
Advertisement