Polisi menunjukkan gambar gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, pada konferensi pers di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Gulungan kaligrafi karya tokoh pendiri Republik Rakyat China, yang bernilai sekitar USD300 juta itu hilang dicuri pada September tahun lalu. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Polisi menunjukkan gambar gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, pada konferensi pers di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Gulungan sepanjang 2,8 meter itu ditemukan dalam keadaan terpotong menjadi dua bagian karena dianggap terlalu panjang untuk dipajang. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Polisi mengadakan konferensi pers terkait gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Pada 10 September 2019, gulungan kaligrafi itu dirampok bersama dengan cap, koin dan karya kaligrafi lainnya yang bernilai total Rp9,5 triliun. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Polisi mengadakan konferensi pers terkait gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, yang telah ditemukan, di Hong Kong, 7 Oktober 2020. Pada 10 September 2019, gulungan kaligrafi itu dirampok bersama dengan cap, koin dan karya kaligrafi lainnya yang bernilai total Rp9,5 triliun. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Dua lembar gulungan kaligrafi karya Mao Zedong dipajang di Hong Kong pada 6 Oktober 2020. Gulungan itu dipotong dua untuk memudahkan penyimpanan oleh seorang pembeli yang mendapatkannya hanya seharga sekitar Rp 950 ribu yang meyakini bahwa karya itu palsu . (Hong Kong Police Force via AP)