Kubu Donald Trump dan Joe Biden Minta Debat Capres AS 15 Oktober Diundur

Kubu Donald Trump dan Joe Biden sama-sama ingin debat capres kedua mundur.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Okt 2020, 10:55 WIB
Presiden Donald Trump bersama ibu negara Melania Trump berdiri di atas panggung setelah debat presiden pertama dengan calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden Case Western University dan Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio, Selasa, 29 September 2020. (AP Photo/Julio Cort

Liputan6.com, Washington, D.C. - Debat capres Amerika Serikat kedua menghadapi semacam resistensi dari kubu Donald Trump dan Joe Biden. Keduanya meminta debat diundur dari tanggal 15 Oktober menjadi 22 Oktober. 

Debat kedua di Florida merupakan debat town hall, artinya dua capres bisa mendengar pertanyaan dari masyarakat. Rencananya debat digelar secara virtual mengingat kondisi Trump yang masih positif COVID-19. Gagasan debat virtual ditolak Presiden Donald Trump dan ia memilih akan kampanye saja. 

Awalnya, kubu Joe Biden mengkritik manuver Donald Trump yang dianggap takut mendengar pertanyaan dari masyarakat terkait COVID-19, tetapi kemudian Direktur Komunikasi Kate Bedingfield dari kubu Biden meminta debat diundur agar Trump hadir.

"Oleh karena penolakan Presiden untuk berpartisipasi pada 15 Oktober, kami berharap Komisi Debat akan memindahkan Biden-Trump Town Hall ke 22 Oktober agar Presiden tak bisa menghindari akuntabilitas. Pemilih mesti mendapat kesempatan untuk bertanya kepada dua kandidat secara langsung," ujar Bedingfield dalam pernyataan resmi di Twitter seperti dilansir Jumat (9/10/2020).

Permintaan kubu Biden direspons positif oleh manajer kampanye Trump, Bill Stepien. Ia berkata kubu Trump juga mau agar debat kedua diundur dengan syarat debat ketiga juga diundur hingga 29 Oktober, lima hari sebelum pilpres AS 2020.

Di sini Bedingfield kembali menentang rencana pengunduran debat ketiga. Ia berkata debat tak mesti mengikuti jadwal Donald Trump. 

Meski demikian capres Joe Biden sendiri yakin bahwa Donald Trump bakal muncul di debat, sebab Trump sering berubah pikiran. 

"Ia mengubah pikirannya tiap detik," ucap Biden.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Joe Biden Ogah Debat dengan Donald Trump Jika Masih Positif COVID-19

Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama dengan Presiden Donald Trump di Case Western University and Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Patrick Semansky)

Capres Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan rasa enggan untuk berdebat dengan Presiden AS Donald Trump jika ia masih positif COVID-19. Ia berkata sudah banyak orang tertular. 

Donald Trump tertular COVID-19 sejak debat capres perdana di Ohio pekan lalu. Virus itu ternyata menyebar di ring satu Gedung Putih, termasuk ke Ibu Negara Melania Trump dan jubir Gedung Putih Kayleigh McEnany.  

"Saya pikir jika dia masih punya COVID-19, kita seharusnya tidak berdebat," ujar Joe Biden seperti dikutip CNN, Rabu 7 Oktober 2020.

"Saya pikir kita harus mengikuti panduan-panduan yang sangat ketat. Sudah terlalu banyak orang yang terinfeksi dan ini adalah masalah yang sangat serius," lanjutnya.

Jika Donald Trump tetap ingin debat, Joe Biden berkata akan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran para dokter. Debat capres AS selanjutnya akan berlangsung di Miami, Florida, pada 15 Oktober.

"Saya tak sabar ingin segera mendebatnya. Tetapi saya harus semua protokol diikuti sesuai keperluan pada waktunya," kata Joe Biden.

Donald Trump saat ini berada di Gedung Putih untuk karantina dan mengaku kondisinya baik-baik saja. Meski positif COVID-19, Trump masih aktif berkampanye lewat Twitter pribadinya.


Infografis COVID-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump

Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya