BKN Sebut WFH Mampu Ciptakan Inovasi Kerja

BKN menyoroti sisi kepegawaian yang banyak bertransformasi selama WFH

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Okt 2020, 11:45 WIB
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). PNS kembali berdinas di masing-masing instansinya pada hari pertama kerja usai libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Bima Haria Wibisana, menyoroti sisi kepegawaian yang banyak bertransformasi selama era digital dan masa pandemi Covid-19.

Mengutip hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BKN beberapa tahun lalu, ia menyebutkan, 70 persen aklamasi mengatakan 70 persen pekerjaan/profesi saat ini akan hilang 15-20 tahun mendatang.

Bima lalu mencontohkan Bank BCA, yang dianggapnya akan menjadi full digital banking pertama di Indonesia. Opini tersebut diberikannya lantaran 80 persen nasabah BCA sudah full bertransaksi menggunakan mobile banking.

Selain profesi, ia menyatakan, cara bekerja juga ke depak mungkin akan berubah. Terutama akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan kegiatan perkantoran saat ini lebih banyak dikerjakan di masing-masing rumah pegawai (work from home/WFH).

"Tempat bekerja kita juga akan berubah. Proses bisnis kita akan berubah. Saya justru menyukai WFH itu karena dengan begitu inovasi berjalan dengan cepat," ujar Bima dalam sesi webinar, Jumat (9/10/2020).

Menurut dia, cara bekerja di masa mendatang bakal semakin berubah, khususnya dengan pemanfaatan big data yang harus melakukan integrasi pekerjaan. Bima menilai, semua pegawai saat ini kompak menyerukan betapa pentingnya big data.

"Tapi siapa dari kita yang mengetahui bagaimana melakukan analisa big data? Enggak ada, kecuali dia memang belajar itu. Ini yang memang perlu menjadi perhatian," pungkas Kepala BKN.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kepala BKN: Mungkin PNS Tak Dibutuhkan Lagi 10 Tahun ke Depan

Aktivitas pegawai pada hari pertama kerja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi di Badan Kepegawaian Daerah, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/6/2020). PNS di lingkungan Pemprov DKI kembali mulai bekerja di kantor dengan sistem shifting. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, penerapan work from home (WFH) selamat masa pandemi Covid-19 telah banyak merubah cara kerja PNS. Menurut dia, saat ini juga banyak inovasi yang terlahir saat bekerja di rumah.

"Tempat bekerja kita juga akan berubah. Proses bisnis kita akan berubah. Saya justru menyukai WFH itu karena dengan begitu inovasi berjalan dengan cepat," kata Bima dalam sesi webinar, Jumat (9/10/2020).

Merujuk pada situasi tersebut, ia pun tak menyangkal jika posisi beberapa profesi nantinya bakal tergantikan dengan inovasi teknologi. Hal itu disebutnya bisa saja turut terjadi pada PNS.

"Kalau kemudian inovasi semuanya seperti itu, pertanyaannya apakah PNS itu merupakan permanent job, full time job? Kenapa tidak part time job saja? Project based? Jadi tidak ada lagi yang sakral sekarang ini untuk berubah," ujar Bima.

Bima juga buka kemungkinan jika PNS nantinya tidak akan lagi menjadi full time job, dan posisinya tergantikan oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Ke depan 10 tahun lagi mungkin tidak akan seperti itu. Mungkin tidak ada PNS, mungkin semuanya PPPK, dan tidak diperlukan lagi PNS ke depan," singgung dia.

Selain profesi, ia menyatakan, cara bekerja di masa mendatang juga bakal semakin berubah, khususnya dengan pemanfaatan big data yang harus melakukan integrasi pekerjaan. Bima menilai, semua pegawai saat ini kompak menyerukan betapa pentingnya big data.

"Tapi siapa dari kita yang mengetahui bagaimana melakukan analisa big data? Enggak ada, kecuali dia memang belajar itu. Ini yang memang perlu menjadi perhatian," imbuh Bima.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya