Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja memberikan banyak keuntungan bagi para pelaku usaha koperasi dan UMKM. Undang-Undang yang disahkan di awal minggu ini banyak memberikan kemudahan salah satunya perizinan dalam memulai usaha.
"Di luar banyak yang diperdebatakan (UU Cipta Kerja), banyak hal penting bagi pelaku usaha termasuk koperasi dan UMKM," kata Moeldoko dalam High Level Seminar: Peran Serta Pengusaha Nahdliyyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional, Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Advertisement
Selain kemudahan dalam perizinan, UU Cipta Kerja dinilai memberikan dukungan terpadu bagi pengembangan kluster dunia usaha, aspek produksi infrastruktur, dan pemasaran secara digitalisasi. Termasuk juga pemberian berbagai insentif dari pajak, proses ekspor-impor dan jaminan kredit pada pembiayaan.
"Jadi itu sebenarnya banyak hal yang dapat kemudahan," kata dia.
Lewat berbagai kemudahan yang disusun dalam UU Cipta Kerja, Moeldoko memastikan UMKM bisa bangkit dan selamat dari dampak pandemi Covid-19. Di masa mendatang juga UMKM harus bisa lebih kuat dalam memasuki era digitalisasi.
Ujian yang dialami UMKM saat ini akan menjadikan para pengusaha memiliki daya tahan. Sehingga Moeldoko meminta pengusaha UMKM tidak menyerah.
"Ini ujian bagi UMKM, karena kuat makanya diuji, tapi jangan menyerah juga," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
UU Cipta Kerja Bakal Datangkan Investasi hingga Rp 900 Triliun
Sebelumnya, Untuk mencapai target pertumbuhan hingga 5,5 persen pada 2021, pemerintah membutuhkan investasi sekitar Rp 900 triliun yang akan direalisasikan melalui aturan baru, yakni UU Cipta Kerja.
“Target investasi minimal kita setiap tahun butuh Rp 800-900 triliun untuk mencapai pertumbuhan 4,5 persen hingga 5,5 persen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com, Jumat (9/10/2020).
UU Cipta Kerja ini memang digadang-gadang akan mendatangkan banjir investasi. Dimana dijelaskan pemerintah bahwa ada sejumlah prosedur perizinan usaha dan investasi yang dipangkas agar lebih efisien.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto belum bisa menyebutkan secara pasti berapa target investasi dari disahkannya UU Cipta Kerja ini. Hal tersebut lantaran hingga saat ini masih terjadi ketidakpastian akibat pandemi covid-19.
“Kita harus lihat konteksnya hari ini konteks pandemi. Jadi kalau kita bicara investasi, kita masih menunggu dari situasi demand side,” kata dia.
Airlangga menambahkan, saat ini yang menjadi kunci perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 adalah rasa aman dari masyarakat. Dimana hal tersebut dapat terjadi saat vaksin telah ditemukan. Sehingga kepercayaan masyarakat akan turut tumbuh.
“Kuncinya kembali bahwa rasa aman timbul salah satunya bagaimana vaksin bisa diperoleh dan bisa dilakukan imunisasi secara bertahap, agar masyarakat mobilitasnya bisa kembali berjalan tetapi aman dari Covid-19 nah itu prasyarat utama,” jelas Menko.
Advertisement