Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Selama perdagangan, IHSG sempat berkali-kali berada di zona merah.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (9/10/2020), IHSG ditutup menguat 14,52 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.053,66. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 771,76.
Advertisement
Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.057,83 dan terendah 5.029,15.
Pada sesi penutupan pedagangan, 224 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 196 saham melemah dan 165 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham standar. Total frekuensi perdagangan saham 546.084 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun.
Investor asing jual saham Rp 91,92 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.709.
Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya empat sektor yang sebenarnya menghijau. Namun mampu membawa IHSG ke zona hijau.
Sektor yang menguat dipimpin oleh sektor pertambangan yang melesat 1,17 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang naik 1,16 persen dan sektor keuangan yang naik 0,76 persen.
Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain PPRE yang naik 34,76 persen ke Rp 194 per lembar saham. Kemudian BAJA yang naik 25,49 persen ke Rp 128 per lembar saham dan BNLI yang merupakan kode saham Bank Permata naik 25 persen ke Rp 1.975 per lembar saham.
Saham yang melemah antara lain LIFE yang melemah 6,98 persen ke Rp 5.325 per lembar saham. Kemudian JAST turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham dan HITS turun 6,96 persen ke Rp 535 per lembar saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pergerakan Siang Tadi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup memerah pada sesi I perdagangan, Jumat 9 Oktober 2020 pukul 11.30 WIB. Pada sesi pertama perdagangan, indeks saham ditutup -0,11 persen di level 5.033,737.
Mengutip RTI, Jumat (9/10/2020), terpantau 180 saham mengalami kenaikan. Sementara 191 saham turun dan 185 saham stagnan. Pada sesi I, IHSG sempat menyentuh titik tertinggi di level 5.057,836, dan terendah di level 5.029,152.
Pelemahan terkuat terjadi pada saham Morenzo Abadi Perkasa Tbk (ENZO), yang turun 4 poin atau -6,90 persen. Diikuti Jasnita Telekomindo Tbk (JASR) yang negatif 7 poin atau -5,43 persen, dan Kresna Graha Investama Tbk (KREN) yang minus 5 poin atau -4,46 persen.
Sementara penguatan terbesar dialami PP Presisi Tbk (PPRE) yang menghijau pada 39 poin atau 27,08 persen. Kemudian Bank Permata Tbk (BNLI) yang menghijau besar ke 395 poin atau 25 persen, dan Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) di 21 poin atau 12,07 persen.
Indeks saham LQ45 juga ikut melemah 0,32 persen ke posisi 797,966 pada sesi perdagangan pertama. Sebagian besar indeks acuan berada di zona merah.
IHSG sebenarnya sempat bergerak menguat ke zona hijau pada pertengahan sesi I perdagangan, namun ditutup memerah lebih besar dari sesi pembukaan. Catatan ini seakan menekankan pergerakan indeks pasar modal yang terkena imbas negatif kerusuhan demo penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) kemarin.
Pada sesi pra-pembukaan perdagangan Jumat hari ini, IHSG telah dibuka di zona merah, turun 2,6 poin atau 0,05 persen ke level 5.036,47. Sementara indeks LQ45 melemah 0,08 persen ke posisi 769,81.
Advertisement