Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan secara total ada 25 halte Transjakarta yang mengalami kerusakan dampak dari kerusuhan demo penolakan pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.
Dia juga menyayangkan adanya tindakan anarkis oleh sejumlah oknum demonstran untuk merusak hingga membakar fasilitas umum di Ibu Kota.
Advertisement
"Karena tempat-tempat tersebut adalah fasilitas umum yang digunakan untuk masyarakat umum, seperti halte kurang lebih ada 25 halte (rusak)," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).
Kendati begitu, dia menyatakan bus Transjakarta masih tetap beroperasi sesuai jadwal yang berlaku, yakni mulai pukul 05.00-19.00 WIB. Namun, sejumlah rute mengalami perubahan dan perpendekan.
"Terkait transportasi umum di Jakarta kita tidak ada masalah, kita carikan solusinya sehingga masyarakat tetap bisa tetap gunakan transportasi umum," ucapnya.
Sementara itu, Riza menyebut pihaknya masih terus melakukan pengecekan fasilitas umum di Ibu Kota terkait dampak kerusuhan.
"Tadi diperkirakan (kerugian semua fasilitas umum) mencapai Rp 65 milliar," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Demo Berujung Anarkis
Sebelumnya, jutaan buruh melakukan aksi mogok nasional dan memilih turun ke jalan menolak RUU Cipta Kerja. Begitu juga elemen masyarakat lainnya, seperti pelajar dan mahasiswa. Namun tak sedikit, aksi demonstrasi yang semula damai berujung anarkis.
Di ibu kota, kerusuhan terus meluas di beberapa tempat hingga Kamis (8/10/2020) malam. Bentrokan antara massa perusuh dengan aparat keamanan tak terhindarkan.
Sejumlah fasilitas umum tak luput dari amukan massa yang beringas. Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi salah satu sasaran amuk massa. Mereka melempari kaca gedung dengan batu dan benda keras lainnya. Mereka juga membakar sebagian bangunan.
Advertisement