Liputan6.com, Palembang - Unjuk rasa yang digelar mahasiswa se-Sumatera Selatan (Sumsel) di Kota Palembang selama tiga hari, diwarnai kericuhan dan perusakan di berbagai lokasi. Unjuk rasa ini terjadi karena mereka menolak pengesahan Undang-Undang (UU) Omnibus Law.
Banyak mobil polisi, sepeda motor warga, gerobak pedagang hingga fasilitas di gedung DPRD Sumsel rusak parah karena amukan para pendemo.
Baca Juga
Advertisement
Namun di tengah aksi kericuhan unjuk rasa mahasiswa, Liputan6.com mengabadikan enam potret kekompakan para pengunjuk rasa, polisi dan warga sekitar.
1. Bantu pedagang menyelamatkan diri
Di tengah aksi demonstrasi para pengunjuk rasa pada hari Kamis (8/10/2020), pedagang yang berjualan di Jalan POM XI Palembang mengalami imbas.
Beberapa gerobak mereka pun sempat rusak, bahkan barang dagangannya pun berceceran saat akan dibawa menjauh dari kerumunan massa.
Rasa takut pun dirasakan salah satu pedagang minuman, yang memilih duduk menyelamatkan diri di balik pohon di dalam halaman DPRD Sumsel.
Namun para pendemo yang berada di lokasi, langsung menyelamatkan pedagang tersebut yang sudah terengah-engah bernapas.
2. Oleskan pasta gigi di wajah
Para pendemo yang didominasi mahasiswa, langsung mengoleskan pasta gigi di wajah dan di sekitar matanya.
Aktivitas ini dilakukan untuk menghindari dampak paparan gas air mata, yang membuat mata perih. Bahkan para mahasiswa pun tak segan untuk saling berbagi pasta gigi, ke pendemo lainnya.
Ada juga yang memilih menggunakan helm sepeda motor, agar menghindari lemparan batu dari para pendemo di Palembang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
3. Polisi bantu pendemo
Bentrok antara polisi dan para pendemo, tak membuat salah satu polisi yang berjaga untuk enggan membantu para pendemo.
Terlihat satu orang petugas kepolisian membantu para pendemo, dengan memberikan air mineral untuk mencuci tangan, membasuh muka dan minum.
Polisi tersebut menyediakan dua botol air mineral, yang dibagikan ke para mahasiswa. Tampak kekompakan antara polisi dan mahasiswa tersebut, mewarnai aksi demo ini.
4. Rusak pagar gedung DPRD Sumsel
Meski pun semprotan water canon dan tembakan gas air mata sukses membuyarkan puluhan ribu mahasiswa, namun para pendemo tak gentar untuk terus menyuarakan aspirasinya.
Bahkan, para pendemo tak segan berhadapan langsung dengan anggota kepolisian yang berjaga di depan gerbang DPRD Sumsel.
Tak ayal, pagar depan DPRD Sumsel pun langsung dirobohkan oleh para pendemo, agar akses masuk ke halaman DPRD Sumsel lebih luas.
Advertisement
5. Bakar ban di tengah jalan
Di akhir unjuk rasa, para mahasiswa memblokade simpang lampu merah DPRD Sumsel dengan membakar ban.
Bumbungan asap pun terlihat jelas dengan kobaran api yang semakin besar. Para mahasiswa langsung mengelilingi api tersebut, sembari kompak menyanyikan beberapa lagu nasional.
Akhirnya, pihak kepolisian langsung datang dan memadamkan api tersebut. Namun saat itu, tidak ada bentrok antara polisi dan mahasiswa.
6. Hidupkan lampu ponsel
Aksi demo di hari ke tiga di depan kantor Gubernur Sumsel pada Jumat (9/10/2020) sore, turut diwarnai aksi kerusuhan.
Guyuran hujan di Jumat sore, membuat para pendemo langsung berhamburan berteduh. Namun masih ada ratusan mahasiswa yang tetap bertahan, dan menyuarakan aspirasinya ke Gubernur Sumsel Herman Deru.
Jelang Jumat malam, mereka kompak menghidupkan lampu dari ponsel masing-masing, diiringi nyanyian lagu dan orasi.