Liputan6.com, New York- New York, AS telah berhasil memasuki fase ke-4 dalam pemulihan kegiatan secara bertahap, di mana semua aktivitas non-esensial di kota tersebut dapat dilakuakn kembali.
Kegiatan itu pun termasuk di tempat-tempat hiburan dan layanan restoran.
Advertisement
Mengutip VOA Indonesia, Minggu (11/10/2020), layanan makan di dalam ruangan kini telah dibuka kembali di sejumlah restoran di kota New York, namun hanya pada tingkat 25 persen dari kapasitas sebelumnya.
Pembukaan layanan itu pun tak lupa dilakukan dengan protokol keamanan kesehatan yang ketat, baik di ruang makan maupun di dapur.
Para pelanggan restoran bergengsi di Upper East Side Manhattan, New York, bernama Il Gattopardo sekarang sudah bisa menikmati anggur merah mereka, dan duduk di meja makan bertaplak putih bersih.
Pemilik restoran yang menyajikan hidangan Italia-selatan tersebut, Gianfranco Sorrentino, mengatakan bahwa langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan merupakan hal yang penting guna mempertahankan kelangsungan restorannya, dalam masa paling sulit yang pernah dihadapi selama 30 tahun menjalani bisnisnya.
Gianfranco Sorrentino Bahkan juga memastikan agar para pelayannya mengganti masker mereka setiap 15 hingga 20 menit.
"Semua orang harus mencuci tangan mereka setiap 15 hingga 20 menit, kami bahkan mengganti filter AC ruangan dengan filter khusus, sehingga sirkulasi udara berlangsung dengan metode berbeda," ungkap Gianfranco Sorrentino.
Terdapat sekitar 6 tamu yang mendatangi restoran yang berlokasi di sebuah townhouse yang telah direnovasi dan dilengkapi dengan taman ditengah kota Manhattan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Bisnis yang Penuh Perjuangan di Tengah Pandemi COVID-19
Seorang pengacara yang merupakan salah satu dari pelanggan Il Gattopardo, bernama Reid Rosen mengatakan, "Benar-benar menyenangkan untuk berada di tengah orang-orang, untuk bisa menikmati makan bersama teman-teman dan keluarga serta kenalan dan rekan kerja".
Sementara itu, Sorrentino mengungkapkan bahwa usaha untuk menghidupkan kembali kota New York setelah lebih dari enam bulan dikenakan pemberlakuan karantina merupakan tugas semua warganya.
Saat perintah penutupan dikeluarkan pada Maret 2020, Sorrentino mulanya menduga bahwa aturan itu hanya akan berlangsung selama dua pekan, namun situasi tersebut pun berlanjut melebihi kurun enam bulan.
"Secara finansial, ini bencana untuk saya," ungkap Sorrentino.
Restorannya saat itu juga terpaksa untuk tidak memperkerjakan 155 pegawainya, meskipun tunjangan kesehatan mereka masih bisa dipertahankan.
Namun pada Agustus 2020, saat restorannya diizinkan untuk dibuka kembali dengan layanan pemesanan yang dibawa pulang, sebagian pegawai sudah bekerja di tempat lain atau pulang ke negara asalnya.
Saat ini, hanya 92 orang dari 155 pegawainya yang kembali bekerja di restoran. Hal itu mengakibatkan Sorrentino terpaksa harus membangun kembali usahanya.
Di sisi lain, fasilitas makan di luar ruangan restoran pun masih terbuka dan Cristin Bolsinger, seorang ibu dengan dua anak usia sekolah berharap opsi makan di udara terbuka akan seterusnya disediakan.
Bolsinger menyampaikan, Bagi mereka yang merasa nyaman makan di dalam ruangan, silakan. Bagi saya, kesehatan anak-anak lebih penting daripada makan di dalam restoran".
Awalnya, rencana untuk pembukaan layanan makan di dalam ruangan restoran di New York dijadwalkan pada Juli 2020. Namun aktivitas itu ditunda akibat situasi COVID-19 kota tersebut.
Advertisement