Liputan6.com, Jakarta - Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Bambang Purwoko yang tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Terkait hal ini, Ketua Tim TGPF, Benny Mamoto menegaskan, pihaknya tak gentar untuk terus melaksanakan tugasnya menginvestigasi kasus kekerasan dan penembakan di tanah Papua, terutama di Kabupaten Intan Jaya.
Advertisement
"Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin yang menyebabkan salah satu anggota tim kami terluka," kata Benny dalam siaran persnya, Sabtu (10/10/2020).
"Kami terus bekerja untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada tim ini," imbuhnya.
Benny menjelaskan, saat ini anggota TGPF lainnya yang tengah berada di Distrik Sugapa, Papua terus memeriksa sejumlah saksi. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap sejumlah saksi di lokasi penembakan pendeta Yeremias Zambani.
"Para saksi akan menceritakan apa yang dilihat dan didengar di lokasi dan sekitar lokasi saat peristiwa penembakan itu terjadi," jelasnya.
Benny melanjutkan, tim dua yang berada di Jayapura juga melanjutkan tugas dengan bertemu sejumlah pihak, termasuk tokoh gereja. Karenanya dia meminta restu kepada masyarakat Indonesia agar misi yang diembannya terselesaikan dengan baik.
"Mohon doanya agar kami menyelesaikan tugas ini dengan baik," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kondisi Anggota TGPF Intan Jaya Korban Penembakan KKB Stabil
Sementara itu, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan, kondisi Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Bambang Purwoko, yang tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, sudah keadaan stabil.
"Kondisi Bapak Bambang Purwoko stabil. Tapi peluru masih bersarang," tulis Suriastawa dalam siaran pers diterima, Sabtu (10/10/2020).
Suriastawa menambahkan, masih bersarangnya peluru di kaki Bambang dikarenakan tim medis kekurangan peralatan. Menurut dia, alat medis di UPTD RSUD Kabupaten Intan Jaya kondisinya terbatas.
Selain Bambang, lanjut Suriastawa, korban lain yakni Sertu Faisal Akbar, juga sudah dalam kondisi stabil. Diketahui, Faisal mengalami luka tembak di pinggang kiri yang tembus ke pinggang kiri belakang.
"Kondisinya Faisal juga stabil dan sudah tidak terjadi pendarahan," yakin Suriastawa.
Advertisement