Liputan6.com, Surabaya - Kondisi cuaca yang tidak menentu kadang panas lalu mendung juga berdampak terhadap kesehatan tubuh.
Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Dwi Handayani menuturkan, cuaca ekstrem seperti saat ini tubuh akan berusaha menyesuaikan dengan kondisi udara yang berubah. Imun akan bekerja lebih keras, sehingga dibutuhkan imunitas yang bagus agar tidak mudah terjangkit berbagai penyakit.
"Terlebih seperti saat ini kondisi badan akan rentan terkena sakit ispa, diare, tifoid atau demam berdarah," ujar Dwi, ditulis Minggu, (11/10/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dwi memberikan tips untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pertama, makan makanan yang sehat, bergizi seimbang (karbohidrat, lemak dan protein seimbang) asupan makanan bervitamin dan mineral juga harus cukup. "Jika dirasa kurang dapat mengkonsumsi multivitamin," ucap Dwi.
Kedua, minum air yang cukup karena masa pancaroba yang panas rentan dehidrasi. Lalu istirahat cukup serta olahraga rutin. "Lalu selalu Berpikiran positif dengan mengelola stress agar daya tahan tubuh terjaga dengan baik," ungkap Dwi.
Tetap jaga kebersihan diri dan lingkungan hal ini karena selain sudah mulai pancaroba yang rentan terhadap penyakit tertentu. Apalagi saat ini masih menghadapi pandemi COVID-19.
Selain itu, hindari mengkonsumsi jajanan yang tidak higienis. "Lebih baik siapkan makanan sendiri dari rumah," kata dia.
Dwi menambahkan pada pancaroba daya tahan tubuh seperti berperang melawan agen penyakit. "Jika kita sehat berarti daya tahan tubuhnya menang," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pancaroba Bukan Musim
Sementara itu, mengutip instagram @infobmkgjuanda, pancaroba adalah masa peralihan antara musim kemarau ke musim hujan, dan sebaliknya.
Pancaroba bukan musim hujan, tetapi masa peralihan musim yang ditandai oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, dari panas tiba-tiba hujan, dari angin tenang tiba-tiba berubah angin kencang dan sebagainya.
Waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti putting beliung, hujan lebat disertai petir, hujan es, dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang dan pohon tumbang.
Dengan kondisi cuaca tak menentu, begini langkah yang harus dilakukan:
1.Memperbaiki atap rumah untuk antisipasi cuaca ekstrem
2.Memeriksa pohon dan papan reklame atau baliho
3.Membersihkan sampah yang menghambat laju air
4.Waspadai gangguan kesehatan dengan menjaga ketahanan tubuh
5.Menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari demam berdarah
6.Ikuti perkembangan informasi cuaca di media sosial dan website BMKG
Advertisement