Bukan Nyalakan Lampu Hazard, Ini yang Harus Dilakukan Pengemudi Saat Hujan

Di musim penghujan seperti saat ini, pengendara mobil harus lebih ekstra hati-hati. VIsibilitas berkendara turun seiring jumlah butiran air yang jatuh ke bumi.

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Okt 2020, 18:18 WIB
Lampu hazard untuk memberi informasi bahwa mobil dalam kondisi berhenti atau darurat. (Sigit TS/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di musim penghujan seperti saat ini, pengendara mobil harus lebih ekstra hati-hati. Pasalnya, peluang terjadinya kecelakaan saat berkendara dalam kondisi hujan lebih besar dibanding saat musim kemarau atau cuaca cerah.

Tidak hanya soal kewaspadaan berkendara yang harus ditingkatkan saat musim hujan, tapi ada kebiasaan yang sejatinya masih banyak yang salah kaprah. Salah satunya, adalah penggunaan lampu hazard untuk menembus hujan kala beradai di jalan raya atau bebas hambatan.

Melansir laman resmi Hyundai, ketika pengemudi menyalakan lampu hazard saat turun hujan lebat justru akan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

Perlu diingat, lampu hazard hanya digunakan dalam keadaan darurat, bukan untuk saat hujan. Apalagi di jalan tol, lampu hazard hanya akan menutupi kode arah sein bagi pengemudi di belakangnya.

Sebagai alternatifnya, pengemudi bisa menyalakan lampu utama serta lampu kabut, dan kita tetap bisa memberitahukan arah jika ingin pindah lajur atau bahkan berbelok.

Selain itu, memang ada beberapa tips yang harus dilakukan saat berkendara di musim hujan, agar tetap selamat sampai tujuan. Pertama, kurangi kecepatan, karena jalan akan lebih sulit diprediksi. Dan bila lebat, jarak pandang pun akan berkurang signifikan.

Load More

Kedua

Kedua, selalu cek kondisi ban. Si karet bundar ini, sejatinya memiliki alur yang memanjang mengitari komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan ini.

Fungsi alur tersebut adalah memindahkan air pada permukaan jalan sehingga tidak mengurangi kontak pada ban. Bila alur tersebut tipis atau ban sudah botak, sangat beresiko terjadi aquaplaning atau mobil mengambang di atas air. Hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius.

 

 


Wiper dan Kaca

Ketiga, adalah selalu memeriksa wiper dan kaca. Tentunya kita tidak ingin mengemudi dalam keadaan buta, karena itu, selalu pastikan bilah wiper dalam kondisi yang prima.

Selain itu, pastikan juga kaca bersih dan kalau bisa lapisi kaca dengan lapisan pelindung seperti wax atau coating agar air bisa tersapu dengan bersih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya