Banjir 150 Cm Rendam Ratusan Rumah di Ciganjur, Warga Bertahan di Lantai 2

Ia mengatakan luapan anak Kali Baru dikarenakan tebok pembatas kali di kawasan Melati Residen jebol sehingga air meluber dan membuat pemukiman warga di RT 04/RW 02 banjir.

oleh Muhammad Ali diperbarui 11 Okt 2020, 08:28 WIB
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 300 rumah warga di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Cinganjur, Jakarta Selatan, terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 70 cm hingga 150 cm, Sabtu malam, 10 Oktober 2020.

Camat Jagakarsa H Alamsah menyebutkan banjir bersumber dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah Depok.

"Hujan cukup deras, selain itu di Depok juga hujan, Kali Baru ini alirannya di Depok," kata Alamsyah yang dikutip dari Antara.

Ia mengatakan luapan anak Kali Baru dikarenakan tebok pembatas kali di kawasan Melati Residen jebol sehingga air meluber masuk ke pemukiman warga di RT 04/RW 02.

Sejumlah rumah warga yang berada di pinggir kali juga rusak, satu warga meninggal dunia dan dua orang lainnya terluka akibat musibah banjir tersebut.

"Yang dua sudah dievakuasi di Rumah Sakit Sibron, satu lagi informasinya meninggal dunia di Rumah Sakit Marinir," kata Alamsyah.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Meninggal Tertimpa Bangunan

Menurut Alamsyah, korban meninggal akibat tertimpa bangunan rumahnya yang rusak diterjang air luapan anak Kali Setu. Hingga kini air masih cukup tinggi menggenangi pemukiman warga di Jalan Damai.

Pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi, namun sebagian besar warga enggan mengungsi dan memilih bertahan di lantai dua rumahnya.

"Dinas Sosial DKI sudah mendirikan tenda di lokasi untuk warga mengungsi, yang kita butuhkan bantuan makanan," kata Alamsyah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya