Hasto PDIP: Pandemi Covid-19 Menjadikan Handphone Sebagai Alat Perjuangan

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto juga mendorong para paslon di Pilkada Serentak 2020 agar taat protokol kesehatan Covid-19.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Okt 2020, 07:13 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - DPP PDIP memandang Pilkada 2020, bisa berjalan dengan baik dengan berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Karena itu, komitmen menegakkan tersebut menjadi keharusan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam diskusi virtual yang digelar Pemuda Muhammadiyah dengan tema 'Corona dan Benang Kusut Pilkada 2020' pada Sabtu (10/10/2020) malam.

Hadir dalam acara itu, Ketum Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Plh Ketua KPU Ilham Saputra, Komisioner Bawasli Afifuddin, dan Direktur Politik Bainteklam Polri Brigjen Anthony MT Siahaan.

"Pandemi di tengah Pilkada dari PDIP, kami merespon. Tanggal 4 Februari kami telah sosialisasi pencegahan Covid-19. Maret, kami instruksikan untuk meningkatkan imunitas tubuh," kata Hasto.

Lalu, PDIP juga menginstruksikan kepala daerah dari partai itu untuk mengambil kebijakan realokasi anggaran dengan membuat program-program yang melindungi rakyat. Selain itu, kata Hasto, PDI Perjuangan juga mencanangkan gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan.

Hasto juga menekankan, seluruh kegiatan partai, mulai dari rapat, sekolah Partai, hingga konsolidasi partai, menggunakan telekonferensi.

"Kami canangkan bagaimana pandemi Covid-19 ini justru akrab dengan teknologi untuk menjadikan handphone sebagai alat perjuangan. Ini dulu cangkul sebagai alat perjuangan kaum Marhaen, sekarang handphone ini kita bisa belajar, kita bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menggunakan teknologi IT," ungkap Hasto.

Bukan hanya itu, dia juga mendorong para paslon di Pilkada Serentak 2020 agar taat protokol kesehatan Covid-19, PDIP membentuk Tim Penegak Disiplin Protokol Kesehatan pada September lalu. "Di mana kader partai yang melanggar ketentuan Covid itu kami berikan sanksi," jelas Hasto.

 


Pemimpin Atasi Krisis

Karena itu, dia menegaskan, Pilkada 2020 ini jangan disalahartikan. Semuanya agar mencari pemimpin untuk mengatasi krisis pandemi ini.

"Jangan sampai di tengah krisis kemudian tidak ada suatu kepemimpinan yang memiliki legitimasi, legalitas yang sangat kuat untuk mengambil suatu tindakan, tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan rakyat. Kita semua memahami enggak ada pemimpin yang mau mengorbankan rakyatnya," kata Hasto.

Hasto menilai sosok Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin berasal dari rakyat sehingga legitimasinya sangat kuat dalam mengambil kebijakan. Karena itu pula, kebijakan pemerintah saat ini dasarnya untuk melindungi dan memberikan kepastian.

"Marilah justru di tengah pandemi Covid ini, kita berikan kepercayaan kepada Presiden-Wakil Presiden, seluruh jajaran menteri, kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten, kota untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya tanpa diganggu oleh berbagai hal yang bisa memecah belah persatuan kita," jelas Hasto.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Siswa belajar di kolong rel kereta api Mangga Besar, Jakarta,Rabu (19/8/2020). Proses belajar siswa tersebut menggunakan modem paket internet wifi gratis yang disediakan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. (merdeka.com/Imam Buhori)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya