Liputan6.com, Jakarta Made Rossalita Mirah Utami, penyintas COVID-19, mengatakan bahwa ia selalu mengingatkan keluarganya untuk menjaga diri dari terkena penyakit tersebut, khususnya dengan menjaga kebersihan.
Wanita yang akrab disapa Lita mengatakan bahwa sejak awal adanya pandemi COVID-19, ia dan sang suami sudah mengajarkan anaknya untuk mulai terbiasa menggunakan masker.
Advertisement
"Dia belum mengerti kenapa harus pakai masker. Cuma kami menerapkan dari pertama kali COVID-19 itu selalu kalau kita jalan, kita harus pakai masker. Jadi dia melihat," kata Lita dalam siaran dialog dari Graha BNPB beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (11/10/2020).
"Kita harus selalu konsisten pada anak, kalau keluar itu pakai masker, sama saja dengan hal kecil, kalau keluar itu harus pakai sendal."
Ia mengatakan, apabila sang anak belum menggunakan masker ketika mereka akan keluar rumah, Lita mengingatkan buah hatinya dan mengatakan bahwa mereka tak jadi pergi jika tak memakai masker.
"Jadi anak itu akan melihat bahwa bapak ibunya memakai masker, kakek dan neneknya pada saat datang itu mencuci tangan, pakai masker, atau pergi pakai masker, dia jadi ikut serta, dia sekarang pun mengerti."
Sementara, bagi orangtuanya, Lita dan sang kakak yang merupakan seorang dokter selalu mengingatkan mereka untuk menggunakan masker serta mandi setelah keluar rumah.
"Jadi saya, kakak, dan adik saya, selalu aware, kalau keluar rumah tidak boleh lebih dari satu atau dua jam. Kalau ke pasar, langsung pulang langsung mandi, kalau mandi harus keramas baru ganti baju, dan (pakaian) langsung dicuci," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Pengalaman Terkena COVID-19
Bercerita mengenai pengalamannya terkena virus corona, Lita menceritakan bahwa ia segera melakukan isolasi mandiri, bahkan ketika hasil tes cepatnya dinyatakan baru reaktif COVID-19.
Ia juga memindahkan sang anak ke rumah orangtuanya. "Jadi saya bersama dengan suami, isolasi mandiri, walaupun hasil swab belum keluar,"
Sang suami dinyatakan negatif dari COVID-19, ia pun lalu memberitahu RT dan RW di lingkungan sekitarnya. Dari situ, Puskesmas setempat pun mendapatkan laporan untuk kemudian melakukan pemeriksaan, pelacakan kontak, memberikan vitamin serta informasi kepada mereka.
Meski harus berpisah dengan sang anak yang masih berusia satu setengah tahun, namun Lita mengatakan hal tersebut harus dilakukan demi memutus penyebaran penyakit tersebut dan mencegah keluarganya tertular.
"Agar semuanya sehat, COVID-19 ini langsung putus, jadi lebih baik kita tidak bertemu dulu daripada menyebar kemana-mana," ujarnya.
Menurut Lita, dukungan keluarga, teman, dan lingkungan penting bagi pasien COVID-19 yang tengah melakukan perawatan atau isolasi. "Jadi lebih ke support bahwa ini bukan aib. Tidak ada yang mau positif COVID-19, semua tidak ada yang mau, tetapi bukan aib.
"Jadi tolong bagi orang-orang yang masih belum terbuka wawasannya, positif COVID-19 itu bisa sembuh asalkan kita menjaga imun, melakukan kebersihan 3M, menjaga jarak itu."
"Pada saat selesai atau sudah negatif hasil swab-nya, itu jangan dijauhi, mereka sudah tidak ada apa-apa, sudah sehat."
Advertisement