Kunci Kesembuhan Menteri Edhy dari Covid-19: Jaga Pikiran agar Tidak Stres

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berpesan kepada masyarakat agar jangan sampai terkena virus ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Okt 2020, 22:48 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo buka suara setelah dinyatakan sembuh dari covid-19. Diketahui Edhy dinyatakan positif covid-19 pada 3 September lalu usai melakukan serangkaian kunjungan kerja di wilayah timur Indonesia.

Mengalami sendiri bagaimana covid-19 mengganggu kesehatannya, Edhy berpesan kepada masyarakat agar jangan sampai terkena virus ini. Sebab, meski telah dinyatakan sembuh dari covid-19, kondisi pernapasan Edhy belum pulih betul.

“Jangan kena Covid-19, apalagi harus dirawat sampai ICU. Kenapa? Enggak enak sisanya, harus perbaikan lagi. Paru-paru saya dalam posisi belum begitu normal, sehingga jalan agak lama terengah-engah, naik tangga terengah-engah. Tapi kata dokter ini adalah proses penyembuhan. Jadi jangan khawatir," ungkap Edhy dilansir dari video yang diunggah melalui laman instagram miliknya, Senian (12/10/2020).

Menteri Edhy menjelaskan, kunci kesembuhan yang paling utama adalah menjaga pikiran agar tidak stres. Dengan demikian kesembuhan dapat diraih. "Satu hal yang menyelamatkan kita adalah psikis kita. Jadi, kita harus tetap semangat gembira, tapi juga waspada," kata dia.

Dalam video tersebut, Edhy menyebutkan sejumlah agenda saat melakukan kunjungan di wilayah timur Indonesia. Sehingga ia tak tahu pasti dimana ia tertular hingga dinyatakan positif pada 3 September 2020.

Menteri Edhy bercerita, saat itu ia mengunjungi Kupang Nusa Tenggara Timur bersama Gubernur Viktor Laiskodat. Kemudian ke Makassar, Ambon, Balikpapan dan ke Pulau Maratua Kalimantan Timur. Ada sekitar 30 pejabat KKP ikut serta.

"Pada saat di Balikpapan itulah saya enggak enak badan, tapi secara prinsip saya enggak bisa tentukan dimana kenanya. Begitu sampai di Maratua, harusnya dua malam saya di sana, tapi saya putuskan satu hari saja, saya pulang dengan sebagian rombongan dan istri saya. Sampai rumah saya swab, tanggal 3 saya (dinyatakan) positif," ujarnya.

 

 

 

 

**#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ingat Ya Pesan Ibu

Banner Ingat Pesan Ibu (Liputan6.com/Abdillah)

Cerita Menteri Edhy Tolak Pakai Ventilator Saat Perawatan Covid-19

Menteri Keluatan dan Perikan Edhy Prabowo bersama Gubernur Maluku Murad Ismail, saat mengunjungi tempat budidaya ikan di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, Minggu 30 Agustus 2020

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sudah mulai kembali beraktivitas. Melalui laman instagram miliknya, Edhy berbagi cerita mengenai pengalamannya saat berjuang menghadapi covid-19.

Menteri Edhy dinyatakan positif covid-19 pada 3 September 2020 setelah kunjungan kerja beruntun di wilayah timur Indonesia. Hingga akhirnya ia dirujuk ke Rumah Sakit Polri.

Selama 7 hari di sana, ia mulai batuk-batuk. Kemudian setelah infus dilepas, ia mulai demam tinggi dan bernapas kurang enak hingga akhirnya harus dipindahkan ke RSPAD Gatot Soebroto.

“Akhirnya saya tujuh hari di RS Polri diminta pindah untuk ke RSPAD dengan alasan lebih dekat diawasi," tutur dia dalam video yang dilansir, Senin (12/10/2020).

Saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Edhy sempat dibawa ke ruang ICU. Meski merasa belum ada kondisi yang memburuk, menteri Edhy yakin bahwa dokter memiliki pertimbangan tertentu soal dipindahkannya ia ke ruang rawat tersebut.

"Dokter paru memerintahkan kami dipindah ke ICU, padahal saya belum merasa (ada perburukan). Cuma saya percaya dokter punya alasan agar lebih intensif," ucapnya.

Menteri Edhy lalu diminta untuk menggunakan ventilator karena mempertimbangkan kondisinya saat itu, namun ia menolak. Edhy beralasan bahwa ia masih mampu bernapas dan belum memerlukan ventilator. Ia pun menandatangani perjanjian untuk tak memakai alat tersebut.

"Saya ditawarkan ventilator dan saya tolak. Karena saya merasa saya belum perlu. Logika saya mengatakan saya bisa hadapi sendiri, saya masih sadar. Karena (kalau pakai) ventilator harus dipingsankan lebih dulu. Saya enggak nyaman kalau pingsan, saya enggak bisa melawan, enggak bisa memotivasi diri saya," kata dia.

"Disini saya mau latihan. Di sinilah saya menandatangani untuk tak pakai ventilator sehingga sampai hari ini saya bisa bicara sama saudara-saudara," sambung Edhy.

Meski sudah sembuh, ia mengaku kondisinya belum stabil seperti sediakala. Misalnya saja ia masih harus latihan bernapas karena paru-parunya masih belum begitu normal.

"Paru-paru saya dalam posisi belum begitu normal, sehingga jalan agak lama terengah-engah, naik tangga terengah-engah. Tapi kata dokter ini adalah proses penyembuhan. Jadi jangan khawatir," ungkap Menteri Edhy.


Dikabarkan Positif Covid-19, Menteri KKP Edhy Prabowo Berangsur Pulih

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. (Tira/Liputan6.com)

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo beberapa waktu lalu sempat dikabarkan positif Covid-19. Akibatnya, ia harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta selama beberapa hari.

Lama tak terdengar kabarnya, bagaimana kondisi Menteri Edhy saat ini?

Karo Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Agung Tri Prasetyo mengabarkan, Edhy Prabowo saat ini telah pulih, sehingga sudah tidak menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.

"Beliau sehat, sudah berkegiatan di rumah. Sudah pulang (dari RSPAD) dari minggu lalu. Doakan semoga beliau bisa berkegiatan lagi dengan baik," ujar Agung dalam sambungan telepon kepada Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).

Meski Menteri Edhy telah sembuh, virus corona rupanya belum bosan menyebar di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Agung mengatakan, dua pejabat eselon I instansi ikut terdampak positif Covid-19, salah satunya Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto.

"Kami dapat informasi dari Satgas Covid-19 KKP, Dirjen Perikanan Budidaya (positif corona). Tapi dia statusnya OTG, jadi sedang isolasi mandiri," kata Karo Humas KKP Agung.

Selain itu, ia menyampaikan, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti juga turut terpapar Covid-19.

"Benar, Dirjen PDSPKP Bu Artati sudah terdampak sejak 8 September (2020). Setelah dilakukan berbagai tes dia masih terindikasi positif. Jadi sekarang masih dirawat," ujar dia.

Menurut catatan Satgas Covid-19 di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agung mengatakan, ada beberapa pegawai di instansi tersebut yang diduga positif corona, namun ia belum bisa menyampaikan berapa jumlah pastinya. Mereka yang terdampak saat ini tengah menjalani perawatan di berbagai tempat.

"Kami kan ada Satgas Covid-19 KKP. Beberapa pegawai juga ada yang kena. Ada yang menjalani isolasi mandiri, dirawat di Wisma Atlet (Jakarta), masuk rumah sakit lain," tutur Agung. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya