Hepatitis A Diidentifikasi Sebagai Penyebab Utama Kegagalan Hati, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Mereka yang terinfeksi virus hepatitis A dapat menyebarkan virus ini sebelum mereka merasakan gejala-gejala dari hepatitis A

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Okt 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi Penyakit Hati Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Vaccine Medical Director GlaxoSmithKline Indonesia (GSK), dr. Deliana Permatasari menerangkan bahwa hepatitis A merupakan penyakit infeksi hati yang sangat menular dan biasanya bersifat jangka pendek. Berbeda dengan hepatitis B dan C yang bisa menjadi kronis, hepatitis A bersifat akut.

Hepatitis A, kata Deliana, telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kegagalan hati yang fulminan di sejumlah negara seperti Korea, Argentina, dan Brazil.

“Pada negara dengan endemisitas tinggi, infeksi virus hepatitis A biasanya ditemukan pada kondisi sanitasi dan sosial ekonomi yang buruk. Infeksi biasanya terjadi sebelum anak berusia lima tahun,” kata Deliana dalam keterangan pers, Sabtu (10/10/2020).

Dia, menjelaskan, hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini dapat ditemukan dalam tinja dan darah orang yang terinfeksi. Kontak dengan virus ini bisa terjadi dalam berbagai skenario.

Pertama, dapat menyebar dari kontak langsung dan dekat dengan individu yang terinfeksi. Sebagai contohnya saat merawat pasien yang sakit hepatitis A.

“Hepatitis A sangat menular, bahkan mereka yang terinfeksi virus hepatitis A dapat menyebarkan virus ini sebelum mereka merasakan gejala-gejala dari hepatitis A,” ujar Deliana.

Kedua, infeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A dapat terjadi kapan saja, mulai dari tahap pembuatan sampai setelah makanan dimasak. Kontaminasi makanan dan minuman ini seringkali dijumpai sehari-hari.

Simak Video Berikut Ini:


Gejala Hepatitis A

Menurut Deliana, tidak semua orang yang terinfeksi hepatitis A akan mempunyai gejala-gejalanya. Pada umumnya, gejala Hepatitis A akan lebih terlihat ketika virus tersebut menginfeksi orang dewasa daripada anak-anak.

Beberapa gejala yang umumnya dialami di antaranya demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan nyeri sendi. Gejala lain adalah sakit perut yang parah dan diare serta jaundice (kulit atau mata kuning, urin gelap).

“Gejala-gejala ini biasanya muncul 2 hingga 7 minggu setelah terpapar virus. Biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun beberapa orang bisa sampai selama 6 bulan,” tutur Deliana.

Dia menegaskan tidak ada obat yang dapat menghilangkan virus hepatitis A. Biasanya dokter akan mengobati mereka yang terinfeksi hepatitis A hingga gejalanya hilang, dan melakukan tes kembali untuk memastikan tubuh pulih seperti sedia kala.


Pencegahan

Ada dua cara pencegahan agar terhindar dari hepatitis A. Pertama, menjaga kebersihan berupa cuci tangan dengan sabun dan air. Cuci tangan perlu dilakukan setelah menggunakan kamar kecil, mengganti popok, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.

Kedua, melakukan vaksinasi hepatitis A. Tingkat efektivitas vaksin untuk mencegah hepatitis A pada anak-anak adalah sekitar 85 persen dan dapat bertahan selama 15 hingga 20 tahun.


Infografis Hepatitis

Infografis Hepatitis Revisi (Liputan6.com/Abdilla)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya