Sumbang 30 Persen Kasus, Jokowi Minta Penanganan Covid-19 di 12 Daerah Diprioritaskan

Jokowi ingin daerah-daerah lainnya meniru pengendalian virus corona di Jatim dan Sulsel.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Okt 2020, 10:23 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ada 12 kabupaten/kota yang menyumbang 30 persen kasus aktif virus corona (Covid-19). Jokowi pun meminta jajarannya untuk fokus mengendalikan Covid-19 di 12 daerah tersebut.

"Saya minta 2 minggu ke depan diprioritaskan 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000, yang menyumbang 30 persen kasus aktif nasional," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual, Senin (12/10/2020).

Adapun ke-12 daerah yang dimaksud Jokowi antara lain, Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang. Kemudian, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Jokowi menyebut kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka 19,97 persen, dibawah rata-rata dunia. Dia pun meminta agar kasus positif terus dapat ditekan.

"Yang penting menekan terus kasus positif dengan terus menyampaikan kedisiplinan protokol kesehatan," kata Jokowi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tiru Pengendalian Covid-19 di Jatim dan Sulsel

Di sisi lain, dia mengapresiasi penanganan Covid-19 di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang sudah menunjukkan penurunan kasus. Jokowi ingin daerah-daerah lainnya meniru pengendalian virus corona di dua provinsi tersebut.

Dia juga meminta jajarannya tetap memonitor pengendalian Covid-19 di provinsi-provinsi prioritas lainnya. Jokowi memerintahkan agar testing, tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) Covid-19 diperbaiki.

"Sehingga gap antara provinsi yang satu dengan yang lain mengenai testing bisa dikejar dengan baik," jelas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya